Netraku mengerjap
Bergerak dalam senyap
Sepi, hening, hanya ada lalat dan sayap
Air mata menetes, membasahi pipi dalam sekejap
Aku rasa ....
Aku masih dalam bayang mimpi
Saat ragamu diambil alih ke lain sisi
Aku pikir ....
Kau pergi dalam gelap
Bukan untuk menemani senyap
Tapi aku salah, wahai ruang pengap
Selamat tinggal, sang pengisi hati
Kisahmu dan kisahku, adalah satu sisi
Anganmu dan bayangmu, adalah peraung qolbi
Terima kasih, oh pujaan raga yang harmoni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!