Mohon tunggu...
Tiara Sartika
Tiara Sartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingkah Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini?

3 Juni 2024   23:12 Diperbarui: 3 Juni 2024   23:34 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan kognitif pada anak usia dini sangatlah penting karena periode ini merupakan masa kritis dalam pembentukan dasar-dasar kemampuan berpikir, belajar, dan memahami dunia sekitar. perkembangan kognitif berkaitan dengan  kualitas hidup manusia dan merupakan salah satu aspek perkembangan yang muncul dan berkembang pesat ketika usia 24-72 bulan.

Perkembangan kognitif adalah kemampuan berpikir manusia termasuk didalam perhatian,daya ingat,penalaran,kreativitas dan bahasa. perkembangan kognitif diperlukan untuk membantu kecerdasan anak dan berkaitan SDM generasi yang akan datang. 

Dalam penelitian ini aspek kognitif yang diukur adalah perkembangan berfikir dalam bahasa. Untuk anak 2-4 tahun, Meliputi pengetahuan umum, mengenal konsep ukuran, bentuk dan pola, menerima dan mengungkapkan bahasa. Anak usia dini adalah anak usia 0-72 bulan (golden age). Pada usia tersebut, anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat.

Banyak faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif, diantaranya faktor lingkungan, seperti status sosial ekonomi, dan faktor ekologi, seperti kesehatan, asupan zat gizi, serta tingkat pendidikan ibu. Alasan mengapa perkembangan kognitif pada anak usia dini begitu penting:

1. Perkembangan Otak yang Pesat

Pada usia dini, otak anak berkembang sangat cepat. Stimulasi yang tepat selama periode ini dapat mengoptimalkan perkembangan jaringan saraf dan konektivitas otak, yang berdampak positif pada kemampuan kognitif jangka panjang.

2. Pembentukan Kemampuan Berpikir

Anak-anak mulai belajar cara berpikir logis, memahami konsep dasar seperti angka, bentuk, dan warna, serta mulai mengembangkan kemampuan problem solving dan kreativitas.

3. Kesiapan Akademik

Anak-anak yang memiliki perkembangan kognitif yang baik lebih siap memasuki pendidikan formal. Mereka cenderung memiliki keterampilan dasar yang di perlukan untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung.

4. Pengembangan Bahasa dan Komunikasi

Perkembangan kognitif erat kaitannya dengan perkembangan bahasa. Anak-anak yang distimulasi secara kognitif lebih cenderung memiliki keterampilan bahasa yang lebih baik, yang penting untuk komunikasi dan interaksi sosial.

5. Pembentukan Dasar Moral dan Etika

Melalui proses belajar dan pengalaman, anak-anak mulai memahami konsep benar dan salah, serta mengembangkan nilai-nilai moral dan etika.

6. Kemampuan Sosial dan Emosional

Perkembangan kognitif juga berhubungan dengan kemampuan anak untuk memahami perasaan sendiri dan orang lain, serta membangun hubungan sosial yang sehat.


Stimulasi perkembangan kognitif dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti bermain, membaca buku bersama, berbicara dan berinteraksi dengan anak, serta memberikan kesempatan untuk eksplorasi dan belajar melalui pengalaman sehari-hari. Dukungan dari orang tua, pengasuh, dan lingkungan sangat krusial dalam periode ini untuk memastikan anak berkembang secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun