Mohon tunggu...
Tiara Salsabila Budi
Tiara Salsabila Budi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Development Economics Sophomore at Ahmad Dahlan University

in search of everything

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Aku

10 Januari 2022   21:04 Diperbarui: 10 Januari 2022   21:09 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Naif, aku kembali menyebutnya

Pengalaman berharga? ah.. bagaimana ya?

Dibawah lentera pantulan 3,14 yang bersinar terang ini...

Tidak satupun pendengar, tidak satupun perasa

Untukmu ego

Kali ini, biarkan aku kalah

Mari simak ini, sayang

Jika aku sanggup, mari berbicara berdua

Diruang yang jauh, bercengkrama dan berbahagia

1001 rasa sakit yang kau berikan

1001 alasan supaya kau tak lagi singgah

1001 alasan caraku bertahan setelah kau pergi dariku

Dan juga, 1001 alasan betapa aku mencintaimu

Dititik yang tak terbayangkan, tak lagi bisa kau, dan aku ubah

Begitu melelahkan

Semua tindakanmu begitu rapi bersemayam dibenakku

Aku pun, aku juga lelah,sayang...

Begitu rancu, labirin ini tak lagi bisa ditembus

Duniaku,

Setidaknya jika cinta dan rasa ini tak lagi dapat bertahan

Aku akan mengingatmu

Aku akan mengabadikanmu

Ditulisan ini, dimana kau dan aku dapat bersatu

Untuk selamanya.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun