Perekonomian Indonesia sangat didukung oleh sektor industri. Selain berdampak positif, industri juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan sumber daya alam. Proses pengembangan industri yang bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam sering kali berlangsung tanpa pengendalian yang memadai, sehingga menyebabkan peningkatan polusi akibat pertumbuhan industri yang cepat. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak negatif industri terhadap lingkungan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan, sangat penting untuk menerapkan konsep Green Industry atau Industri Hijau yang tepat.
Definisi dan Tujuan dari Implementasi Industri Hijau
Menurut Kementrian Perindustrian (Kemenprin), industri hijau merupakan industri yang memprioritaskan peningkatan efisiensi dan efektifitas selama proses produksi penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.
Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar adahal tujuan utama dari industri hijau. Hal ini terlihat dalam berbagai aspek, seperti penurunan emisi gas rumah kaca, penghematan energi, pengurangan limbah, serta pemanfaatan bahan baku yang ramah lingkungan.
Manfaat Industri Hijau dalam Pengelolaan Manajemen
Manajemen Industri Hijau memberikan beberapa manfaat yang penting dalam pengelolaan, seperti:
1. Penghematan Biaya Operasional
- Industri hijau dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas bisnis dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
2. Peningkatan Reputasi Perusahaan
- Industri hijau mendukung praktik ramah lingkungan yang meningkatkan reputasi perusahaan dan citra positif di mata pelanggan serta investor.
3. Daya Saing Global
- Melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dan praktik produksi bersih, industri hijau dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global.