Mohon tunggu...
Tiara S.A
Tiara S.A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penyuka Warna Maroon

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seminar dan Kuliah Umum Literasi Komputasi 2023: Menggali Literasi dan Etika Digital

5 Oktober 2023   20:35 Diperbarui: 5 Oktober 2023   21:15 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/Cx9otm7PV85/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Pada tanggal 5 Oktober 2023, Kampus Swasta Islam Terbaik Jakarta  menggelar sebuah acara istimewa, yaitu Seminar dan Kuliah Umum Literasi Komputasi Universitas Al-Azhar Indonesia 2023. Acara yang berlangsung di Auditorium Universitas Al-Azhar Indonesia ini menjadi sorotan dengan kehadiran sejumlah pembicara kunci yang sangat berpengaruh.

Seminar dibuka dengan semangat nasionalisme, diawali dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya" dan "Mars Al-Azhar." Peserta yang hadir terdiri dari berbagai kalangan pendidikan, mulai dari siswa, mahasiswa, guru, hingga dosen. Pembukaan acara dilakukan oleh Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., yang memberikan sambutan inspiratif.

Selanjutnya, Sekretaris Eksekutif Forum Rektor Indonesia, Dr. Eko Supeno, Drs., M.Si., menjelaskan tentang pentingnya kesopanan dalam komputasi digital dan mendalami etika dalam dunia teknologi. Kuliah umum semakin memikat dengan penampilan memukau dari Kizuna Melody UAI, mahasiswa dan dosen dari Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Al-Azhar Indonesia yang memainkan musik angklung dengan lagu "Bangun Pemudi Pemuda."

Kegiatan ini menjadi ajang diskusi yang sangat relevan mengenai pentingnya literasi komputasi dan etika digital dalam era digital yang terus berkembang pesat. Tema utama acara, yaitu "Literasi dan Etika Digital melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental," menggarisbawahi bahwa revolusi mental menjadi landasan yang sangat penting dalam menghadapi era digital yang terus berubah.

Revolusi mental di era digital adalah konsep yang merujuk pada perubahan fundamental dalam cara kita berpikir, merasa, dan bertindak dalam menghadapi teknologi digital. Pembicara pertama, Dr. Ing. H. Ilham Akbar Habibie, menggarisbawahi bahwa Indonesia perlu terus bergerak menuju visi Indonesia Emas 2045. Beliau menegaskan bahwa kita tidak boleh puas dengan pencapaian saat ini. Kita harus gigih, kuat, dan berjuang untuk lebih maju dan lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk teknologi, pembangunan, ekonomi, dan tata kelola pemerintah.

Salah satu inti dari revolusi mental ini adalah peningkatan literasi komputasi. Literasi komputasi mencakup berbagai aspek, termasuk pemahaman tentang keterampilan digital, budaya digital, etika dalam menggunakan teknologi, dan keselamatan digital. Dalam dunia yang semakin tergantung pada teknologi, memiliki literasi komputasi yang kuat menjadi hal yang sangat penting bagi setiap individu. Peningkatan talenta dalam hal Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics (STEM) juga menjadi fokus utama dalam visi Indonesia maju 2045.

Selanjutnya, ditampilkan video dokumenter hasil kolaborasi OSIS SMA Al-Fityan School Tangerang dan Universitas Al Azhar Indonesia, diikuti dengan penjelasan narasumber mengenai tantangan-tantangan Big Data dan otomatisasi. Vice President PT. Dua Empat Tujuh, Bagus Rully Muttaqien menjelaskan bahwa data merupakan aset berharga dalam era digital, dan ledakan data yang dihasilkan oleh setiap pengguna media seluler saat ini dapat memberikan manfaat besar jika diolah dengan benar. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang cara mengelola dan menganalisis Big Data menjadi keterampilan yang sangat diperlukan.

Otomatisasi juga menjadi topik yang relevan. Digital Manager Trakindo Utama, Pandriya Sistha Kusuma mengemukakan otomatisasi dapat melibatkan penggunaan teknologi untuk mengotomatisasi proses bisnis dan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Dalam pembicaraan ini, disoroti bahwa otomatisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga melibatkan orang (people), proses (process), dan teknologi (technology). Pemahaman yang baik tentang otomatisasi dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.

Pentingnya meningkatkan indeks literasi digital di Indonesia juga sangat ditekankan, mengingat dampak besar teknologi dalam kehidupan kita. Literasi digital adalah kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak dan efektif. Di era di mana teknologi mendominasi hampir semua aspek kehidupan, memiliki literasi digital yang tinggi adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat dan meminimalkan risiko dalam penggunaan teknologi.

Peningkatan indeks literasi digital melibatkan pendidikan dan kesadaran tentang bahaya dan manfaat yang terkait dengan teknologi digital. Ini juga mencakup pemahaman tentang etika dalam menggunakan teknologi, termasuk bagaimana berperilaku secara etis dalam dunia maya.

Keynote speech kedua oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia berfokus pada konsep "Mental." Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. AP menguraikan bahwa mental adalah hal yang kompleks, melibatkan perasaan, sensor motorik, dan keberanian. Mental memiliki peran besar dalam membentuk pikiran dan tindakan seseorang. Dalam konteks ini, lima softskill penting untuk dikuasai oleh generasi milenial. Lima soft skill yang ditekankan adalah:

1. Critical Thinking: Kemampuan untuk berpikir kritis dan menganalisis informasi dengan cermat adalah keterampilan penting dalam menghadapi dunia yang penuh dengan informasi.

2. Creativity dan Innovation: Generasi milenial perlu mendorong kreativitas mereka untuk menciptakan solusi yang inovatif dalam menghadapi masalah yang kompleks.

3. Collaboration: Kemampuan untuk bekerja sama dalam tim dan berkolaborasi dengan orang lain menjadi keterampilan yang sangat penting dalam dunia yang semakin terhubung.

4. Confidence: Kepercayaan diri adalah kunci untuk mengambil risiko yang diperlukan dalam mencapai tujuan.

5. Communication: Kemampuan berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan, adalah keterampilan esensial untuk membagikan ide dan berinteraksi dengan orang lain.

Semua soft skill ini mendukung pengembangan literasi komputasi dan kemampuan untuk berpikir kritis tentang teknologi digital.

Kuliah umum ini diakhiri dengan penampilan kedua dari Izuna Melody, yang membawakan lagu penutup. Seluruh peserta terlihat sangat antusias, tercermin dari banyaknya pertanyaan yang diajukan serta minat mereka dalam teknologi dan perkembangan mental. Diharapkan bahwa seminar ini akan menjadi titik awal bagi perubahan positif dalam penggunaan teknologi digital di Indonesia, dengan kesadaran akan etika dan literasi yang lebih tinggi. Seperti yang dikatakan Bacharuddin Jusuf Habibie, IMTAK dan IPTEK adalah dua hal yang saling melengkapi, dan keduanya penting untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan dalam masyarakat modern.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun