Hellow Muderss
Gimana nih kabar kalian? sehat kan? Sehat dong pasti
Insecure, muders gak asing kan dengan kata "Insecure", pasti gak asing dong.
Nah jadi kali ini kita bakal bahas tentang "Rasa Insecure Yang Sering Dialami Oleh Generasi Z"
Insecure menjadi hal yang kerap didengar pada kalangan milenial dan Gen Z. Insecure merupakan hal yang normal terjadi disetiao individu, tetapi jika rasa insecure itu berlebihan ternyata berdampak tidak baik bagi Kesehatan Mental dan Kepribadian Anak muda tersebut.
Generasi Z atau Gen Z ialah generasi yang saat mulai pertumbuhan masa remaja ditakutkan rasa tidak aman. Kondisi finansial yang tidak stabil, teruncangnya mental health, kehancuran kepribadian, body shamming, tuntutan keluarga atau lingkungan, semakin cepatnya perkembangan zaman dan teknologi, serta meningkatnya popularitas media sosial telah berkontribusi pada ketidakamanan perasaan Gen Z. Sebelum membahas lebih lanjut muders, harus tau dulu nih apa itu Insecure. Yuk kita bahas!
Dari pandangan (Mu'awwanah, 2017) Insecure merupakan keadaan dimana ketika individu merasa takut karena dipicu oleh rasa tidak puas dan rasa tidak yakin mengenai kualitas diri sendiri. Rasa ini bisa terjadi ketika remaja merasa bersalah, malu, merasa kekurangan dalam hal yang sudah dicapai, atau tidak mampu mengendalikan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Padahal masa remaja ini menjadi masa penting untuk pertumbuhan setiap individu. Dimasa reamja ini banyak perubahan yang pasti terjadi di remaja, seperti perubahan fisik, emosional dan lingkungan sosial.
Rasa insecure pada remaja ini biasanya timbul karena faktor lingkungan, internal maupun eksternal. Namun yang sering kita lihat atau rasakan sendiri, rasa insecure ini disebabkan dari faktor lingkungan dan faktor internal. Saat ini banyak Gen Z yang insecure karena menemui individu lain yang memiliki fisik yang lebih sempurna dari diri mereka dan mulai membandingkan fisik mereka dengan fisik orang yang lebih sempurna. Dari hal ini membuat Gen Z merasa malu untuk bertemu banyak orang.
Penyebab Rasa Insecure
Menurut Melanie Greenberg, Ph.D. Psikolog klinis asal Amerika Serikat penyebab insecure yaitu:
1.) Mengalami Kegagalan atau Penolakan Terhadap hal yang dilakukan
Hal ini mempengaruhi suasana hati dan perasaan Gen Z, mengenai diri kita sendiri. Seperti penolakan kehadiran kita di lingkungan sosial ataupun lingkungan sekolah. Kegagalan terhadap suatu hal yang sudah kita lakukan, seperti gagal dalam perlombaan.
2.) Tidak Percaya Diri Dalam Hal Apapun
Perkembangan zaman yang cepat saat ini, bisa mempengaruhi kehidupan Gen Z. Banyaknya Gen Z yang sekarang lebih memperhatikan dirinya. Seperti memperhatikan penampilan yang harus terlihat kece. Penampilan saat ini sangat diperhatikan oleh Generasi Z, bahkan mereka tidak ingin kalah saing dalam hal penampilan. Semua berlomba - lomba untuk menggunakan outfit terbaiknya untuk dilihat keren. Ketika kita merasa penampilan kita kurang, kita akan merasa tidak percaya diri dan jadi minder untuk dilihat banyak orang.
3.) Terlalu Perfeksionis
Setiap individu pasati memiliki standar - standar tersendiri dalam hidupnya. Tetapi kita tidak memahami terkadang standar yang kita buat atau kita miliki ini terlalu tinggi terhadap hal tertentu. Terlalu perfeksionis dapat menyebabkan kekecewaan yang besar, sehingga berdampak untuk menyalahkan diri sendiri, yang akan menimbulkan perasaan insecure.
Muders pasti penasaran kan gimana sih cara untuk mengatasi ras insecure? Yuk kita simak pemabahasan dibawah ini
Cara Mengatasi Rasa Insecure
Jika rasa insecure terlalu berlebihan dan tidak diatasi akan berdampak tidak baik bagi diri sendiri. Maka dari itu kita bisa mengatasi rasa insecure dengan cara berikut:
1.) Menghilanhkan Pikiran - Pikiran Negatif
Pikiran negatif pasti selalu menghampiri kita disaat kita merasa jauh atau kecewa. Jika kita ikuti pikiran negatif tersebut, sudah pastinya akan tidak baik dampaknya bagi diri sendiri. Untuk mengatasi pikiran negatif tersebut, kita bisa melakukan kegiatan positif. Seperti Melakukan kegiatan kreatif, Berolahrga, Tidur yang cukup dan Bercerita kepada teman untuk meminta saran.
2.) Menulis dan Membaca Jurnal Harian
Dengan menulis jurnal kita dapat mengekspresikan diri dan peraasaan yang sedang kita rasakan ke dalam bentuk tulisan. Menulis dan membaca jurnal dapat menguraangi rasa emosional yang tidak stabil dalam diri. Melakukan hal tersebut membuat kita merasa lebih baik. Dengan tulisan juga kita bisa memberikan afirmasi kepada diri sendiri, seperti menulis kalimat "Semangat aku pasti bisa, Aku kuat" dan kalimat psotifi lainnya.
3.) Menggali Potensi Diri
Hal ini membuat seseorang akan lebih mengenal dirinya, termasuk minat dan bakat. Setelaj mengetahui minat dan bakat, tentunya kita akan mampu mengembangkan bakat sesuai bakat yang kita miliki. Ketika kita sudah mengetahui bakat dan minat, bisa membuat kita lebih fokus pada kelebihan kita, sehingga tidak memperhatikan kekurangan dirikita lagi yang bisa membuat kita kembali insecure.
4.) Selalu Berusaha Dikelilingi dengan Orang - Orang yang Mendukung Kita
Melewati masa kekecewaan, kegagalan dan rasa insecure. Pastinya kita membutuhkan uluran tangan dari orang lain, untuk bisa membawa kita bangkit menghadapi masa insecure tersebut. Dengan kita bercerita dan dikelilingin orang yang support diri kita akan melebih mudah kita untuk menghilangkan rasa insecure.
5.) Konsultasi dengan Seorang Ahli
Ketika kita merasa insecure terus - menerus dan merasa sudah terlalu berlebihan. Baiknya kita membutuhkan seorang ahli di bidangya. Dengan kita berkonsultasi ke ahli, seperti Psikolog, dapat membantu kita untuk menemukan solusi dan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Nah, gimana nih muderss sudah paham kan? Paham dong.
Yuk kita harus bisa yakin pada kemampuan dan kelebihan yang ada di diri kita. Tidak perlu membandingkan dan insecure atas hal yang dimiliki orang lain. Tetaplah menjadi diri sendiri dan cintai lah dirimu sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI