2. Gizi seimbang
Remaja perlu mengonsumsi gizi seimbang dari jenis dan jumlah makanan dengan disesuaikan dengan kondisi tubuh. Pada kenyataannya, tidak ada satu jenis makanan pun yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi seseorang, oleh karena itu konsumsilah makanan yang bervariasi.
 Panduan porsi makan yang seimbang dapat menggunakan panduan "Isi Piringku" untuk memudahkan pemahaman. Asupan gizi seimbang ini harus selalu diperhatikan sejak remaja hingga masa kehamilan, kelahiran, menyusui, dan tumbuh kembang bayi.
3. Mengonsumsi tablet tambah darah
Remaja putri mengalami menstruasi bulanan dan hal itu menyebabkan zat besi keluar dari dalam tubuh, sehingga perlu mengonsumsi tablet suplemen darah secara rutin. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan zat besi, sebaiknya konsumsi tablet suplemen darah  setiap minggu sepanjang tahun dan setiap hari saat menstruasi.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi dan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Upaya pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara komprehensif, melibatkan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, tenaga kesehatan, serta masyarakat luas. Diperlukan intervensi yang meliputi perbaikan gizi, akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai, serta edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya pemenuhan gizi anak sejak dini.
Dengan demikian, menangani masalah stunting bukan hanya tentang memperbaiki kondisi kesehatan anak, tetapi juga tentang menjunjung tinggi hak-hak dasar mereka sebagai manusia yang harus hidup, tumbuh, dan berkembang dengan layak dan bermartabat. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan kesempatan terbaik untuk mencapai potensi maksimalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H