Uang.
U-wang.
Aku mencoba mengingat-ingat kata itu. Ah, tapi percuma saja. Aku tetap tak bisa mengingatnya. Sekalipun saat ini aku ingat, beberapa waktu lagi ingatan itu akan segera menguap menyisakan kosong. Sungguh payah ingatanku saat ini.
Ada apa sebenarnya dengan kata itu? Mengapa setiap kali tetangga baruku meneriakkan kata ‘uang’ darahku mendidih seketika?
Apakah uang itu satu makhluk yang menyebabkan istri dan anak-anakku pergi meninggalkanku? Apakah ia juga yang menyebabkan teman-temanku menjatuhkanku? Dan apakah ia juga yang menyebabkan aku berada di sini –di sebuah tempat luas yang dikelilingi dengan tetangga-tetangga yang selalu menangis, tertawa dan berteriak tanpa sebab sepanjang waktu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H