Apakah kamu juga termasuk orang yang beranggapan minimalism diartikan ngirit, pelit dan membosankan? tiap orang memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai hal tersebut loh, tetapi kita tidak perlu untuk menyalahkan maupun membenarkan anggapan tersebut.Â
Minimalism memiliki definisi cara hidup yang dimana lebih memilih hal hal yang sangat penting. dapat diartikan juga sebagai bentuk mengurangi hal hal yang kurang penting untuk menemukan makna yang lebih penting. memilih gaya hidup ini sebagai bentuk menghargai dan mengevaluasi apa saja yang dimiliki oleh diri kita sendiri.Â
Sebagai mahasiswa, wajar saja memiliki ego yang tinggi, masih menginginkan ini dan itu. namun, wajar bukan berarti harus dimiliki dan menjadi kebiasan. sebab apabila sebuah keinginan terealisasikan oleh diri kita biasanya keinginan lainnya juga dengan mudah terealisasikan pula dan menjadi kebiasaan. fase sebagai mahasiswa menjadi fase belajar peralihan dari ketergantungan menjadi singlehood. Pentingnya bagi kita sebagai mahasiswa untuk lebih memilih dan memilih mana saja yang diperlukan dan membuka pikiran akan apa yang kita miliki sebenarnya penting tidak?Â
Hidup minimalism bukan berarti diartikan hidup yang serba kekurangan, tidak mampu, ketinggalan zaman, tidak mengikuti trend yang ada dan lain sebagainya namun gaya hidup ini lebih mengoptimalkan apa yang ada agar lebih fokus produktif. Alasan penting memiliki gaya minimalism sebagai mahasiswa antara lain:Â
1. Dapat mengurangi stress
Memiliki banyak barang maupun banyak pilihan tidak menjamin kebahagian namun yang ada malah sebaliknya. mahasiswa memilik banyak pilihan pakaian di lemari bukankah membuat bimbang dan kesulitan memutuskan pakaian mana yang akan dikenakan bukan?Â
2. Merasa lebih bebas
Ketika menginginkan sesuatu, terkadang kita bisa melakukan apapun untuk mendapatkannya meski keinginan tersebut masih jauh untuk didapat ataupun belum mampu kita jangkau saat itu. namun terkadang tanpa pikir panjang kita melakukan segala cara agar mendapatkan keinginan tersebut dengan waktu yang singkat. seperti menginginkan sepatu bermerk namun uang tabungan belum cukup untuk membelinya. agar memperoleh keinginan tersebut akhirnya diputuskan untuk meminjam uang kepada teman. bukankah la ini menjadi beban di kemudian hari untuk diri sendiri? perlu mengembalikan uang yang dipinjam demi sepatu yang belum tentu menjadi sebuah kebutuhan. Sebetulnya memiliki barang yang dibutuhkan menjadi hal yang lebih dari cukup untuk berproduktif sebab minimnya hal yang mengganggu/mengalihkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H