Teh yang terseduh bersama gorengan yang sedikit membantu mengheningkan fikiran menemaniku di senja ini.
pandanganku beralih tertuju lurus tepat tak jauh dariku
sekilas difikiranku tentangnya yang terus kupandangi yang hanya membuatku capek, karena harus membersihkan sampah yang ditimbulkannya
namun, setelah kupandang dalam-dalam. timbul keinginan untuk menjadi sepertinya
ya.. aku ingin manjadi pohon itu…
mempunyai akar yang kuat dihantam badai,.
punya batang yang tetap kokoh berdiri tegak dengan semua ketegarannya,.
mempunyai ranting -ranting yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya,.
dengan daun yang rimbun akan ketentraman dan kebahagiaan,.
buah yang dihasilkan selalu membuat orang mengenangnya,.
rapuhnya.. tak ada yang tau..!
rapuhnya.. tak ada yang peduli..!
tetap berusaha menutupinya dengan daun rimbunnya yang selalu tersenyum ceria menunjukkan ketegarannya..walau rapuh yang dialami,,!!
orang hanya memandang yang sekarang terjadi bahwa dia sehat tanpa kendala..
dia menangani masalah yang dialaminya SENDIRI tanpa ada orang yang tau dengan kepedihannya dulu, sekarang, dan seterusnya..
sebelum dan sampai dia tumbang dengan sendirinya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H