Mohon tunggu...
Tiara Mulqie Anindhitya
Tiara Mulqie Anindhitya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Pola Makan terhadap Tekanan Darah pada Manusia

12 Desember 2022   11:30 Diperbarui: 12 Desember 2022   12:04 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Keadaan gizi pada setiap individu sangat dipengaruhi oleh pola makan sehari-hari. Hal ini dikarenakan kualitas dan kuantitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizinya sehingga akan berpengaruh bagi kesehatan. . Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur (Permenkes RI No.14, 2014).

Kasus hipertensi yang merupakan penyebab 1 dari 8 kematian di seluruh dunia. Ada sekitar 9,4 juta warga di dunia meninggal setiap tahunnya. WHO mengatakan bahwa pada tahun 2000, sebanyak 26,4% populasi dunia mengalami hipertensi yang mana sepertiganya merupakan negara berkembang. Di Asia sendiri, pada tahun 2005 ada sekitar 67,4 juta populasi yang mengalami hipertensi. Sedangkan di Indonesia, data yang dikeluarkan oleh Riskesdar tahun 2007 menunjukkan ada 31,7% populasi yang mengalami hipertensi.

Terdapat hubungan antara komposisi asupan makan terhadap hipertensi. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sargowo dkk (2011) menunjukkan bahwa semakin banyak asupan makanan maka kemungkinan mengalami hipertensi akan semakin meningkat. Asupan makanan yang dimaksud diantaranya adalah asupan lemak, karbohidrat, dan kalori. Selain itu, aspan vitamin dan kalsium juga dapat berpengaruh terhadap tekanan darah.

Pada zaman modern saat ini, banyak masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan atau minuman instan yang memiliki kandungan natrium tinggi yang menjadi salah satu penyebab tekanan darah tinggi. Selain itu, masyarakat gemar mengkonsumsi gorengan yang banyak mengandung lemak trans yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah. 

Frekuensi konsumsi makanan tinggi garam, makanan tinggi kolesterol, bumbu penyedap (MSG), serta susu dan olahannya dapat memicu terjadinya hipertensi (Astuti, 2017). Makanan tinggi garam dan lemak dapat menyebabkan resistensi tahanan perifer dan kenaikan tekanan darah (Susanto, Purwandari, & Wuri Wuryaningsih, 2016).Meskipun menerapkan pola makan sehat tidak selalu menjamin terhindar dari penyakit, namun setidaknya dapat meminimalisir risiko kemungkinan terkena penyakit.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Manik, L. A dan Wulandari, I. S. M (2020) mengatakan bahwa sebanyak 40 orang lansia yang merupakan anggota Prolanis di daerah Parongpong memiliki tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh makanan yang tinggi natrium, tinggi lemak, dan penyedap. 

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kepada orang dewasa untuk melakukan suatu penelitian ilmiah dengan tujuan sosialisasi mengenai pola makan sehat akan berpengaruh pada perubahan tekanan darah masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan masyarakat di Desa Cigugur Girang terhadap tekanan darah.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan berupa observasi langsung, wawancara, dan studi pustaka. Penelitian diawali dengan melakukan sosialiasi kepada masyarakat. 

Sebelum dilakukan sosialisasi, masyarakat diberikan pre-test sebagai alat ukur awal untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang tekanan darah dan pola makan mereka. Sosialisasi kemudian dilakukan dengan melalui ceramah kepada masyarakat. Setelah sosialisasi dilakukan, masyarakat diberi post-test untuk mengukur apa yang telah diperoleh setelah sosialisasi. Hasil pre-test dan post-test kemudian direduksi dan disesuaikan dengan tujuan awal dari penelitian.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum dilakukannya sosialisasi, 6 dari 19 masyarakat yang diteliti masih belum sepenuhnya mengetahui pentingnya dari menjaga tekanan darah bagi kesehatan dan 14 dari 19 masyarakat masih menerapkan pola makan yang tidak sehat seperti memakan gorengan, cemilan asin, daging merah, dan minuman kemasan yang menggandung gula buatan. Pada sebelum sosialisasi juga tekanan darah masyarakat masih terbilang normal.

Tabel 1. Rata-rata Tekanan Darah Responden sebelum Sosialisasi

Tekanan Darah

Mean

St. Deviasi

Systolik

119,7

14

Diastolik

83,3

9,2

Dari tabel 1 diketahui bahwa rata-rata dari tekanan darah masyarakat dikatakan masih terbilang normal yaitu dengan sistolik 119,7 dan diastolik 83,3.

Tabel 2. Distribusi Pola Makan Responden sebelum Sosialisasi

Pertanyaan

Frekuensi

Jumlah

Seberapa sering Anda makan dalam sehari?

Sering

12

Jarang

7

Tidak Pernah

Seberapa sering Anda mengkonsumsi daging kambing dalam 1 bulan?

Sering

6

Jarang

9

Tidak Pernah

6

Seberapa sering Anda mengkonsumsi daging ayam dalam 1 bulan?

Sering

14

Jarang

5

Tidak Pernah

Seberapa sering Anda mengkonsumsi daging ikan dalam 1 bulan?

Sering

8

Jarang

9

Tidak Pernah

2

Seberapa sering Anda mengkonsumsi minuman dalam kemasan? (Contoh: Teh Pucuk, Ale-ale, Teh Gelas)

Sering

5

Jarang

12

Tidak Pernah

2

Seberapa sering Anda mengkonsumsi sayuran hijau dalam 1 bulan?

Sering

13

Jarang

5

Tidak Pernah

1

Seberapa sering Anda meminum kopi dalam 1 hari?

Sering

9

Jarang

5

Tidak Pernah

7

Seberapa sering Anda memakan cemilan asin? (Contoh: Kripik singkong)

Sering

14

Jarang

4

Tidak Pernah

1

Seberapa sering Anda memakan gorengan dalam 1 bulan?

Sering

14

Jarang

5

Tidak Pernah

Seberapa sering Anda mengkonsumsi buah dalam 1 bulan?

Sering

13

Jarang

6

Tidak Pernah

Dari tabel 2 diketahui bahwa distribusi pola makan masyarakat sebelum dilakukan sosialisasi terdiri dari berbagai macam makanan. Jenis makanan yang ditanyakan oleh peneliti berdasarkan pada aktivitas makan keseharian masyarakat di Desa Cigugur Girang. Dapat dilihat melalui tabel bahwa masyarakat yang mengkonsumsi cemilan asin dan gorengan sebanyak 14 orang.

Tabel 3. Rata-rata Tekanan Darah Responden setelah Sosialisasi

Tekanan Darah

Mean

St. Deviasi

Systolik

125,4

16,5

Diastolik

84

9

Dari tabel 3 diketahui bahwa tekanan darah masyarakat meningkat setelah dilakukannya sosialisasi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan pola makan masyarakat menjadi lebih sehat seperti pada tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Pola Makan Responden setelah Sosialisasi

Pertanyaan

Frekuensi

Jumlah

Seberapa sering Anda makan dalam sehari?

Sering

10

Jarang

9

Tidak Pernah

Seberapa sering Anda mengkonsumsi daging kambing dalam 1 bulan?

Sering

6

Jarang

9

Tidak Pernah

6

Seberapa sering Anda mengkonsumsi daging ayam dalam 1 bulan?

Sering

14

Jarang

5

Tidak Pernah

Seberapa sering Anda mengkonsumsi daging ikan dalam 1 bulan?

Sering

8

Jarang

9

Tidak Pernah

2

Seberapa sering Anda mengkonsumsi minuman dalam kemasan? (Contoh: Teh Pucuk, Ale-ale, Teh Gelas)

Sering

5

Jarang

8

Tidak Pernah

6

Seberapa sering Anda mengkonsumsi sayuran hijau dalam 1 bulan?

Sering

15

Jarang

4

Tidak Pernah

Seberapa sering Anda meminum kopi dalam 1 hari?

Sering

5

Jarang

7

Tidak Pernah

7

Seberapa sering Anda memakan cemilan asin? (Contoh: Kripik singkong)

Sering

8

Jarang

7

Tidak Pernah

4

Seberapa sering Anda memakan gorengan dalam 1 bulan?

Sering

6

Jarang

9

Tidak Pernah

4

Seberapa sering Anda mengkonsumsi buah dalam 1 bulan?

Sering

14

Jarang

5

Tidak Pernah

Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga tekanan darah dan menjalani pola hidup sehat berfungsi agar masyarakat mengetahui bahwa pola makan berpengaruh pada tekanan darah. Selain itu, sosialisasi ini juga betujuan agar masyarakat dapat mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sosialisasi berpengaruh terhadap tekanan darah masyarakat menjadi lebih baik. 

Sebelumnya, sebagian besar masyarakat memiliki tekanan darah normal cenderung tinggi karena pola makan yang tidak sehat seperti pada tabel 2. Selain itu juga, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui pentingnya dari menjaga tekanan darah dan masih banyak masyarakat yang masih belum rutin untuk mengecek tekanan darahnya.

Sudah banyak jurnal mengenai tekanan darah yang mengatakan bahwa hipertensi disebabkan karena banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung natrium dan lemak jahat. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar masyarakat masih sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung natrium dan lemak jahat, seperti gorengan, cemilan asin, dan minuman kemasan. Selain itu pula, menurut hasil penelitian bahwa sebagian besar dari masyarakat menganggap bahwa rokok tidak berpengaruh pada tekanan darah. 

Padahal, telah banyak jurnal yang mengatakan bahwa salah satu penyebab dari hipertensi adalah rokok karena merokok dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dengan adanya peningkatan dari kadar hormon epinefrin dan norepinefrin karena aktivitas sistem saraf simpatis. Telah banyak penelitian yang mengatakan bahwa efek jangka panjang dari merokok adalah peningkatan tekanan darah karena peningkatan zat inflamasi, kerusakan vaskular, pembentukan plak, dan disfungsi endotel (Gumus dkk, 2013).

Berdasarkan hasil post-test yang dilakukan, terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan pola makan dari mansyarakat mengenai pentingnya tekanan darah bagi kesehatan. Peningkatan ini membuktikan bahwa sosialisasi yang dilakukan berhasil ditangkap dengan baik oleh masyarakat. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan dari hasil sebelum dan sesudah sosialisasi.

Berdasarkan tujuan utama dari sosialisasi yaitu agar masyarakat mengetahui bahwa pola makan berpengaruh pada tekanan darah dapat dikatakan berhasil. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa peneliti berhasil mengkomunikasikan dengan baik mengenai pentingnya menjaga tekanan darah dan pola hidup sehat kepada masyarakat.

Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga tekanan darah dan pola hidup sehat diberikan kepada masyarakat dengan tujuan menciptakan kehidupan yang lebih sehat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat dan perubahan pola makan masyarakat yang sebelumnya kurang memahami pentingnya dari menjaga tekanan darah dan menerapkan pola hidup sehat. Sosialisasi yang dilakukan oleh peneliti dianggap berhasil karena dapat mempengaruhi konsep berpikir masyakarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun