Sungai Mahakam ialah salah satu sungai terbesar yang ada di Kalimantan Timur, yang tentu saja memiliki peran penting bagi Masyarakat sekitar, tidak hanya bagi Masyarakat sungai ini juga sebagai habitat bagi para spesies. Namun melambungnya sampah yang  berasal dari aktivitas manusia, baik domestik maupun industri, menjadikan sungai ini terkontaminasi oleh sampah. Pengelolaan sampah yang tidak efektif dan minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai membuat permasalahan ini semakin sulit. Dalam kasus ini, manajemen pengelolaan menjadi pilihan efektif untuk mengatasi permasalahan ini.
Permasalahan pengelolaan sampah di Sungai Mahakam merupakan masalah yang sangat serius, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda mengatakan permasalahan ini tidak hanya tentang pengelolaan teknis, tetapi juga perilaku masyarakat. Berlimpahnya sampah yang dibuang ke Sungai Mahakam ini  mengakibatkan penurunan kualitas air. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, pada tahun 2023, timbunan sampah di Kalimantan Timur mencapai 841.286 ton, dengan sebagian besar sampah masih dibuang sembarangan serta tidak adanya fasilitas daur ulang yang memadai, juga menjadi penyebab banyak sampah tidak terkelola dengan baik dan akhirnya dibuang ke sungai. Kurangnya tingkat kepedulian serta edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan juga penyebab kebiasaan buruk ini berlangsung.
Untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah di Sungai Mahakam manajemen pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan adalah kunci untuk mewujudkan lingkungan yang bersih di Sungai Mahakam. Program edukasi tentang pengelolaan sampah yang benar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Kegiatan tersebut dapat berupa pelatihan untuk masyarakat yang berisi tentang peningkatkan kesadaran akan pentingnya pemilahan dan pengurangan sampah. Fatur Rahman, seorang pemimpin komunitas, menyatakan bahwa "Pemprov Kaltim terus berupaya mencapai Kaltim Bersih 2025 dengan mengajak masyarakat memilah sampah dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan".
Pembangunan fasilitas pemilahan dan pengolahan sampah yang memadai juga diperlukan, dengan ini Masyarakat dapat lebih baik dalam memilah sampah. Pemerintah juga dapat melakukan pemantauan secara berkala pada program yang dijalankan sehingga dapat dievaluasi nantinya.Penerapan teknologi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, seperti mendaur ulang plastik dapat mengurangi dampak pencemaran juga, selain itu juga memungkinkan sampah yang telah di daur ulang digunakan kembali.
Oleh sebab itu, Manajemen pengelolaan sampah yang efektif dapat mewujudkan lingkungan bersih pada Sungai Mahakam. Namun perlu diingat pengelolaan teknis dan peran Masyarakat sangat dibutuhkan disini untuk mewujudkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H