Mohon tunggu...
Cerpen

Cerpen | Serpihan Itu

14 Maret 2017   09:46 Diperbarui: 20 Maret 2017   00:00 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Darah Pang Pang mengalir ke wajahku. Air mataku tidak dapat mengalir, perasaan di hatiku sudah tidak dapat kukendalikan lagi, emosiku memuncak, pikiranku sudah tidak jernih lagi dan sekarang aku hanya dapat melihat wajah Pang Pang dimana air mata menetes dari kedua matanya yang besar. 

Setelah Bibi Mery menusuk Pang Pang, kulihat ia sangat seperti orang yang kehilangan arah. Ia tertawa sambil berlari menjauhiku. Dia berlari ke jalan raya dan tiba-tiba truk sampah menabrak Bibi Mery, hingga ia tidak dapat bergerak lagi. Bisa dikatakan dia meninggal di tempat saat itu juga. Yang terpikir di benakku saat  itu hanyalah, Pang Pang pasti bahagia sekarang. Karena ia dapat membalas Bibi Mery di sana.

Setelah aku mengalami peristiwa yang membuat driku hampir gila ini, aku membawa jasad Pang Pang ke Taman Impian, tempat dimana aku selalu bermain bersamanya. Aku menggali tanah dengan tangan kosong dan meletakkan jasad Pang Pang disana. Tanganku penuh dengan luka akibat gesekan tanah dan bebatuan yang tajam.

Setelah aku menguburnya,  aku berjalan pulang ke rumah bibi. Sesampainya aku di rumah bibi, aku melihat makanan Kenny yang berserakan di lantai. Setelah kuperhatikan dengan jelas. Kulihat ada banyak serpihan kaca di dalamnya, saat itu di hatiku berkata, “ Inilah yang dirasakan Bibi Mery.” Perasaan yang membunuh diriku karena kehilangan Pang Pang ini, dirasakan juga oleh Bibi Mery.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun