Air merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan  manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap tempat atau penduduk  suatu wilayah menggunakan sumber air yang berbeda-beda, mulai dari sumur, lubang bor, air permukaan, tangki air hujan, air PDAM atau langsung dari sumber mata air.
Pelestarian sendang sangat penting dilakukan karena sendang merupakan sumber mata air alami yang memegang peranan penting dalam kehidupan Masyarakat Indonesia dan memiliki nilai budaya dan spiritual yang tinggi. Sendang sering kali dihubungkan dengan ritual keagamaan dan konservasi lingkungan, sehingga kepemilikan, penggunaan, dan pengelolaan sendang perlu dikelola secara benar agar dapat terjaga keberadaannya.Â
Salah satu cara pelestarian sendang dilakukan dengan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan meminimalkan terjadinya kerusakan vegetasi disekitar sendang, membatasi penggunaan udara oleh masyarakat, dan membangun infrastruktur yang memperlancar akses air bersih.Â
Selain itu, peran masyarakat sangat penting dalam menjaga keberadaan sendang dengan cara tidak melakukan tindakan yang merusak atau mencemari sumber air tersebut. Beberapa inisiatif yang dilakukan untuk pelestarian sendang antara lain program hutan rakyat yang bertujuan memperbaiki vegetasi disekitar sumber udara, penanaman pohon dan reklamasi lahan yang bertujuan memperbaiki kualitas udara, dan pelatihan pengelolaan lingkungan.
Saya dan teman-teman telah melakukan pengamatan pada salah satu sumber mata air yaitu Sendang. Sumber mata air ini terletak di Dusun Gempol Desa Gempol Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Sendang ini merupakan salah satu sumber mata air yang belum pernah mengalami kekeringan. Dianggap sebagai tempat pemandian yang suci, tempat yang dijaga dan dihormati oleh penduduk setempat.Â
Sendang ini dipercayai sangat mistis, warga setempat mengatakan bahwa apabila ada anak-anak yang bermain di area sendang di khawatirkan trebawa oleh pusaran air yang tidak pasti adanya.Â
Selain itu, banyak penduduk setempat yang percaya bahwa jika kita membuat permohonan dan berdoa di sendang, maka apa yang di inginkan akan terkabul. Jika permintaan di terima, pemohon akan kembali dengan membawa berbagai macam makanan dan uang yang di letakkan di sekitar sendang, dan masih banyak tradisi lainnya yang sekarang banyak di tinggalkan penduduk setempat karena banyaknya penerangan di berbagai sudut pandang.
Terdapat dua sendang yang memiliki kegunaan yang berbeda. Masyarakat menyebut dengan sendang lor (utara) dan sendang kidul (selatan). Sendang lor (utara) digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan sendang kidul (selatan) digunakan sebagai tempat sesembahan atau bisa dikatakan tempat yang mistis.
 Terdapat tradisi yang masih di lestarikan Masyarakat setempat adalah membersihkan sendang sebelum mediasi mata air dengan cara mengalirkan air yang biasanya dilakukan secara gotong royong. Adapun tradisi pelestarian alam di sendang yang bertujuan menjaga kelestarian alam yaitu adanya larangan membuang sampah atau limbah di sekitar sendang yang bertujuan menjaga kebersihan udara dan lingkungan. Selain itu ada juga kegiatan penanaman pohon di sekitar sendang, Masyarakat melakukan pembersihan berkala.
Ada juga upacara adat di sendang dapat berbeda-beda tergantung pada budaya masing-masing. Diantaranya, upacara adat pernikahan di sendang yang bisa menjadi latar belakang upacara tradisional. Pasangan pengantin bisa datang ke sendang untuk melakukan ritual tertentu, seperti mencuci tangan mereka dengan air dari sendang sebagai simbol pemurnian sebelum pernikahan. Selain itu ada juga upacara persembahan, upacara penyembuhan dan upacara adat.
Adanya tradisi pembersihan dan Kesehatan di sekitar sendang yaitu dilakukannya ritual mandi. Masyarakat setempat memiliki tradisi mandi di sendang sebagai cara untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual. Ini adalah bagian penting dari beberapa budaya dan seringkali dilakukan dengan menghormati udara sebagai elemen suci.
 Akan tetapi, sekarang banyak tradisi yang di tinggalkan Masyarakat setempat karena banyak nya penduduk baru yang berpedoman, adanya orang baru ini menimbulkan Masyarakat lebih mempercayai tuhan di bandingkan dengan mitos-mitos yang di percayai orang terdahulu tentang sendang. Namun, tidak semua orang meninggalkan tradisi tersebut, masih ada orang-orang terdahulu yang masih mempercayai hal itu. Pada tahun 1950 an memang benar-benar mistis karena belum adanya penerangan (lampu) dan lain sebagainya. Pada zaman dulu juga memang benar-benar ada kejadian yang di luar prediksi manusia. Faktanya, ada ular yang keluar dari sendang dengan ukuran yang tidak wajar.
Menurut saya, tidak masalah warga tidak mempercayai mitos-mitos itu namun seharusnya kegiatan pembersihan sendang gotong royong tetap dilaksanakan bersama. Sendang bukan untuk di percayai, akan tetapi sendang merupakan sumber mata air jernih, yang mana ketika kita tetap menjaga, warga akan tetap terkena dampak positifnya atau bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan sendang sebagai tempat budidaya ikan dan lain sebagainya. Ataupun Masyarakat bisa memanfaatkan sendang sebagai tempat wisata pemandian.
Banyak keuntungan yang belum warga setempat dapatkan selain di gunakan untuk mandi, mencuci dan lain sebagainya . Apabila warga setempat memanfaatkan sendang sebagai tempat wisata ataupun hal lainnya yang lebih bermanfaat maka banyak keuntungan yang di dapat dari pengelolaan sendang tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H