Mohon tunggu...
Tiara Kinanti
Tiara Kinanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca, menulis dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Sendang

20 Oktober 2023   14:10 Diperbarui: 20 Oktober 2023   14:18 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Akan tetapi, sekarang banyak tradisi yang di tinggalkan Masyarakat setempat karena banyak nya penduduk baru yang berpedoman, adanya orang baru ini menimbulkan Masyarakat lebih mempercayai tuhan di bandingkan dengan mitos-mitos yang di percayai orang terdahulu tentang sendang. Namun, tidak semua orang meninggalkan tradisi tersebut, masih ada orang-orang terdahulu yang masih mempercayai hal itu. Pada tahun 1950 an memang benar-benar mistis karena belum adanya penerangan (lampu) dan lain sebagainya. Pada zaman dulu juga memang benar-benar ada kejadian yang di luar prediksi manusia. Faktanya, ada ular yang keluar dari sendang dengan ukuran yang tidak wajar.

Menurut saya, tidak masalah warga tidak mempercayai mitos-mitos itu namun seharusnya kegiatan pembersihan sendang gotong royong tetap dilaksanakan bersama. Sendang bukan untuk di percayai, akan tetapi sendang merupakan sumber mata air jernih, yang mana ketika kita tetap menjaga, warga akan tetap terkena dampak positifnya atau bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan sendang sebagai tempat budidaya ikan dan lain sebagainya. Ataupun Masyarakat bisa memanfaatkan sendang sebagai tempat wisata pemandian.

Banyak keuntungan yang belum warga setempat dapatkan selain di gunakan untuk mandi, mencuci dan lain sebagainya . Apabila warga setempat memanfaatkan sendang sebagai tempat wisata ataupun hal lainnya yang lebih bermanfaat maka banyak keuntungan yang di dapat dari pengelolaan sendang tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun