Akan tetapi, sekarang banyak tradisi yang di tinggalkan Masyarakat setempat karena banyak nya penduduk baru yang berpedoman, adanya orang baru ini menimbulkan Masyarakat lebih mempercayai tuhan di bandingkan dengan mitos-mitos yang di percayai orang terdahulu tentang sendang. Namun, tidak semua orang meninggalkan tradisi tersebut, masih ada orang-orang terdahulu yang masih mempercayai hal itu. Pada tahun 1950 an memang benar-benar mistis karena belum adanya penerangan (lampu) dan lain sebagainya. Pada zaman dulu juga memang benar-benar ada kejadian yang di luar prediksi manusia. Faktanya, ada ular yang keluar dari sendang dengan ukuran yang tidak wajar.
Menurut saya, tidak masalah warga tidak mempercayai mitos-mitos itu namun seharusnya kegiatan pembersihan sendang gotong royong tetap dilaksanakan bersama. Sendang bukan untuk di percayai, akan tetapi sendang merupakan sumber mata air jernih, yang mana ketika kita tetap menjaga, warga akan tetap terkena dampak positifnya atau bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan sendang sebagai tempat budidaya ikan dan lain sebagainya. Ataupun Masyarakat bisa memanfaatkan sendang sebagai tempat wisata pemandian.
Banyak keuntungan yang belum warga setempat dapatkan selain di gunakan untuk mandi, mencuci dan lain sebagainya . Apabila warga setempat memanfaatkan sendang sebagai tempat wisata ataupun hal lainnya yang lebih bermanfaat maka banyak keuntungan yang di dapat dari pengelolaan sendang tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H