Mohon tunggu...
Tiara Kinanti
Tiara Kinanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya mendengarkan lagu dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kearifan Jawa Barat dalam Konteks Pengaruh Perkembangan IPTeK

14 Maret 2024   13:35 Diperbarui: 14 Maret 2024   13:43 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiara Kinanti
12 IPS 3 SMAN 3 Kab. Tangerang

Jawa Barat, sebuah provinsi yang kaya akan budaya dan tradisi, juga merupakan medan yang menarik untuk memahami bagaimana kearifan lokal berinteraksi dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTek). Kearifan lokal di Jawa Barat mencerminkan kekayaan warisan leluhur serta hubungan yang sangat erat dengan lingkungan sekitar masyarakatnya. Konsep seperti Leuweung Kolot, yang melindungi alam dengan keras, dan Nukilan, sebagai pedoman moral yang kuat, mencerminkan nilai- nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. 

Ritual seperti Reuneuh Mundingen untuk wanita hamil, Pawai Jampana dalam memperingati hari bersejarah, serta produksi Payung Geulis yang berbahan alami dari Tasikmalaya, semuanya menggambarkan bagaimana kearifan lokal menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di Jawa Barat. Namun, bagaimana hubungan antara kearifan lokal ini dengan perkembangan IPTek yang pesat?

Dalam konteks Jawa Barat, integrasi antara kearifan lokal dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTek) menjadi esensial dalam memahami bagaimana masyarakat setempat beradaptasi dengan teknologi modern. Kearifan lokal, yang merupakan warisan budaya yang kaya, memiliki akar yang dalam dalam budaya masyarakat Jawa Barat. Namun, kearifan lokal juga mengalami transformasi untuk tetap relevan di era digital. Sebagai contoh, di sektor pertanian, praktik-praktik tradisional seperti konsep Leuweung Kolot telah diintegrasikan dengan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan. Integrasi ini menunjukkan bagaimana kearifan lokal dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi guna mencapai tujuan yang lebih baik.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTek) telah menjadi sebuah paradoks bagi kearifan lokal di Jawa Barat. Di satu sisi, teknologi modern membawa tantangan signifikan terhadap pelestarian nilai-nilai tradisional serta keberlanjutan lingkungan. Dengan adopsi teknologi yang canggih, praktik-praktik tradisional dalam berbagai sektor, seperti pertanian, kerajinan tangan, dan kegiatan keagamaan, dapat tergeser oleh metode modern yang cenderung lebih efisien namun mungkin kurang mempertimbangkan aspek lingkungan dan budaya.

Namun, di sisi lain, teknologi juga memiliki potensi besar untuk menjadi alat yang mendukung pelestarian dan pengembangan kearifan lokal. Inisiatif digitalisasi budaya lokal, misalnya, memungkinkan dokumentasi dan penyajian yang lebih baik tentang tradisi-tradisi budaya yang unik. Penggunaan media sosial juga dapat menjadi sarana efektif untuk mempromosikan seni dan budaya lokal, menjadikan kearifan lokal lebih mudah diakses dan diapresiasi oleh masyarakat luas. Dengan demikian, teknologi modern dapat berperan sebagai alat untuk menjaga kearifan lokal tetap relevan dan dihargai di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.

Dalam menghadapi dampak perkembangan IPTek, pendidikan dan kesadaran budaya memainkan peran kunci dalam mempertahankan kearifan lokal Jawa Barat. Melalui pendidikan yang memadukan nilai-nilai tradisional dengan pengetahuan teknologi modern, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membawa harmoni antara kedua aspek tersebut. Selain itu, kesadaran budaya juga penting untuk menghargai dan memahami nilai-nilai kearifan lokal, sehingga masyarakat dapat tetap terhubung dengan akar budayanya sambil meraih kemajuan.

Menghadapi masa depan, menjaga keseimbangan antara kearifan lokal dan perkembangan IPTek menjadi prioritas bagi masyarakat Jawa Barat. Kolaborasi antara para ahli IPTek, pemangku kearifan lokal, pemerintah, dan masyarakat sipil diperlukan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan inklusif. Hanya dengan memahami, menghargai, dan memanfaatkan potensi teknologi modern dengan bijak, Jawa Barat dapat tetap mempertahankan identitas budayanya sambil bergerak maju dalam era digital. Dengan demikian, kearifan lokal Jawa Barat dalam konteks pengaruh perkembangan IPTek menjadi cermin dari perjalanan dinamis antara tradisi dan inovasi. Kerja sama dan keseimbangan antara kearifan lokal dan IPTek menjadi kunci dalam mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan berbudaya bagi masyarakat Jawa Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun