Mohon tunggu...
Tiara Intan Cahyaningtyas
Tiara Intan Cahyaningtyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas PGRI Madiun

Seorang dosen yang memiliki hobi berenang dan menulis karya-karya mulai dari cerpen, buku, artikel penelitian maupun pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Go Stevia, Budidaya Tanaman Stevia Bersama Kader Kesehatan dan PKK

28 November 2024   12:55 Diperbarui: 28 November 2024   13:11 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.  Foto Pembagian Bibit Stevia Kepada Peserta Sosialisasi (Sumber : Pribadi)

Setelah praktek menanam  maka dilakukan praktek mengolah daun stevia menjadi daun stevia kering maupun bubuk serta sirup gula stevia. Daun stevia kering dihasilkan dari daun stevia yang dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 8 jam ketika cuaca cerah ataupun dengan pengovenan dalam rentang waktu 4 jam dengan menggunakan suhu 70C. 

Kemudian stevia bubuk dihasilkan dari stevia kering yang dihaluskan dengan blender dan sirup gula stevia hanya sekedar merebus daun segar dengan air hingga bisa menjadi larutan gula stevia.

  •  Berikut hasil pengeringan daun stevia dan bubuk stevia serta sirup gula stevia harian.


 Gambar 3 Hasil Pengolahan Daun Stevia (Sumber : Pribadi)
 Gambar 3 Hasil Pengolahan Daun Stevia (Sumber : Pribadi)

Dari hasil praktek bersama, ibu-ibu kader kesehatan lebih senang mengkonsumsi daun stevia berupa daun segar yang diseduh maupun daun kering seduh tanpa mengilingnya lagi dalam bentuk bubuk. 

Hal ini dikarenakan stevia bubuk menghasilan endapan bubuk yang menggumpal saat dilarutkan dengan air serta bau menyengat daun stevia semakin terasa seperti jamu. Selain itu dalam kegiatan pengolahan juga diajarkan membuat stevia celup.

 Stevia celup berisi daun stevia yang telah dikeringkan kemudian dimasukkan kedalam kantong teh sehingga jika hendak menggunakan maka dapat langsung diseduh sebagai campuran minuman ataupun masakan lainnya tanpa menyaringnya lagi.

 Praktek pengolahan diajarkan dengan mengambil metode pengolahan stevia secara sederhana agar setelah kegiatan pendampingan selesai, kader kesehatan tetap mau melanjutkan dan menggunakannya sebagai pemanis harian. Hal ini tentunya akan berdampak  baik bagi kesehatan dikarenakan penggunaan pemanis alami serta dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga dalam belanja gula pasir tebu. 

Ibu-ibu kader dapat langsung memetik dari kebunnya dan mengolahnya menjadi pemanis alami rendah kalori dan  hemat ekonomi. Hasil ini diharapkan dapat secara perlahan merubah pola hidup kader menjadi lebih baik khususnya pada penggunaan gula alami yang rendah kalori yaitu gula stevia.

      Program ini dapat berjalan dengan baik atas kontribusi berbagai pihak, tim mengucapkan  terima kasih kepada  LPPM Universitas PGRI Madiun sebagai pemberi dana dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini  dan terima kasih kepada kader kesehatan  desa Teguhan sebagai mitra yang ikut membantu dan mendukung kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun