Mohon tunggu...
Tiara Indriyani
Tiara Indriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Selamanya menjadi pelajar untuk terus belajar

Untuk berbagi pemikiran, ide, dan hal-hal positif lainnya. Semoga bermanfaat!!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fenomena Munculnya Fans Timnas Berlabel "FOMO"

15 Juni 2024   10:10 Diperbarui: 15 Juni 2024   10:36 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan meningkatnya prestasi timnas sepak bola yang menunjukkan tren positif berhasil menarik perhatian khalayak di tanah air. Kalangan yang sebelumnya jarang dijumpai dalam barisan suporter turut menghiasi bangku-bangku stadion. Pemandangan yang mungkin bagi sebagian suporter timnas sejak era kegelapan terasa aneh. Muncullah label pada kelompok suporter baru sebagai fans fomo. Sungguh menarik bagaimana fenomena ini muncul di tengah meningkatnya popularitas sepak bola di kalangan yang sebelumnya tidak terjamah oleh sepak bola. 

Saya yakin sebagian besar dari kita sudah sering mendengar istilah fomo ini, terutamanya banyak kita jumpai di media sosial. Fomo sendiri merupakan singkatan dari "Fear of Missing Out" yaitu istilah yang merujuk pada rasa takut ketinggalan hal-hal baru yang sedang tren terutamanya di jejaring sosial. Ya, media sosial memiliki peranan penting bahkan menjadi tokoh sentral dalam hadirnya fenomena fomo ini.

Konten-konten baik berupa artikel, video singkat, maupun postingan yang memuat berbagai prestasi timnas sepak bola saat ini berhasil menjangkau beranda Instagram maupun FYP TikTok berbagai kalangan yang sebelumnya tidak tahu-menahu mengenai bola. Setelah mengamati berbagai konten terkait timnas saya juga menemui hal menarik dimana cukup banyak fans-fans K-Pop yang menjadi fans timnas. Hal yang demikian sebenarnya tidak mengherankan, bagaimanapun mereka juga orang Indonesia yang ikut turut merasa bangga atas pencapaian gemilang timnas kita dan ingin mengambil bagian dalam euforia bangkitnya prestasi sepak bola tanah air.

Dari pengamatan saya, meroketnya popularitas timnas sepak bola di kalangan yang sebelumnya tidak terjamah sepak bola mencapai puncaknya pada ajang AFC Asian Cup U-23, karena saya tidak menemukan euforia yang demikian besarnya dari berbagai kalangan masyarakat pada ajng AFC Asian Cup senior yang dihelat lebih dulu pada awal tahun ini. Derasnya pemberitaan timnas U-23 sebagai tim debutan yang berhasil mengalahkan Korea Selatan secara dramatis di babab 8 besar melalui adu pinalti berhasil menjangkau berbagai kalangan di media sosial. Konten kreator TikTok dengan video-video mereka yang menampilkan aksi pemain timnas U-23 di ajang tersebut berhasil menarik minat dan menggaet fans-fans baru.

Kehadiran fans-fans baru dengan karakteristik yang berbeda ini semakin terlihat ketika diadakannya training match sebagai persiapan timnas sebelum menatap lanjutan ronde 2 kualifikasi piala dunia 2026 yang mempertemukan Indonesia kontra Tanzania. Hal-hal baru yang sebelumnya jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dapat kita lihat di pertandingan tersebut. Bangku suporter yang sebagian besar diisi oleh perempuan, teriakan histeris yang tertuju pada pemain tertentu menggantikan chant, potret antrian rapi pendukung sebelum memasuki stadion yang hampir seluruhnya dihuni perempuan, atau bahkan oknum salah seornag fans yang membawa banner foto salah seorang pemain ke pertandingan sore hari itu. 

Kehadiran fans-fans timnas dari kalangan baru yang memiliki karakteristik berbeda mengenai bagaimana mereka mengekspresikan dukungan kepada timnas sempat membuat geram fans-fans timnas lama. Bentrok di media sosial tersebut terjadi karena perbedaan cara masing-masing dari mereka dalam memberikan dukungan. Kadang kala fans-fanas baru ini masih membawa kebiasaan lama mereka katakanlah ada yang sebelumnya merupakan fans K-Pop membawa kebaiasaan mereka dalam bentuk ekspresi mereka sebagai penggemar timnas yang berbeda dengan cara fans lama dalam memberikan dukungan. Namun, lebih baik bagi fans-fans baru ini menjadi penggemar yang sewajarnya karena ingat mereka adalah atlet bukan artis. Jangan sampai kita sebagai fans melewati batasan seperti kejadian beberapa waktu lalu ketika ada fans yang sampai mengikuti pemain ke kamar mandi karena itu sudah keterlaluan dan menganggu privasi pemain. 

Saya sendiri adalah perempuan yang menyukai hal-hal berbau olahraga, entah itu bulu tangkis, voli, maupun sepak bola. Di cabor sepak bola sendiri saya sempat mengikuti perjalanan timnas di masa awal kepelatihan Shin Taeyong. Momen yang paling saya ingat adalah ketika saya turut merasakan dag dig dug ketika menonton pertandingan babak semifinal AFF tahun 2021 yang pada saat itu mempertemukan Indonesia dengan Singapura. Setelahnya saya tidak terlalu mengikuti pertandingan timnas di ajang-ajang lainnya. Sepak bola Indonesia baru kembali menarik minat saya di awal tahun 2024 ini tepatnya pada ajang AFC Asian Cup yang dihelat sekitar bulan Januari. Sepak bola Indonesia dengan warna baru yang berbeda dengan apa yang saya lihat terakhir kali. 

Entahlah, saya yang seperti itu apakah termausk dalam barisan fans fomo atau tidak tetapi menurut saya tidak ada yang salah dengan menjadi fans fomo yang terpenting adalah tahu batasan dan jangan menjadi fans yang tanggung-tanggung. Jangan tanggung-tanggung disini bukan hanya dengan membeli tiket pertandingan maupun membeli jersy timnas akan tetapi jangan tanggung-tangungg dalam memberikan dukungan kepada timnas. Jangan hanya memberikan dukungan dan sorotan pada satu atau dua pemain karena mereka adalah satu kesatuan. Jangan tanggung-tanggung juga ketika terjun dalam dunia olahraga termasuk sepak bola, ambil wawasan dan ilmu baru seputar sepak bola itu sendiri. Sayang sekali jika menjadi fans hanya karena si X ganteng tapi tidak tahu bagaimana kerja dunia olahraga yang digeluti oleh pemain-pemain sepak bola ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun