Mohon tunggu...
Kristiani Ragat
Kristiani Ragat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandira

Pahit sehari cukuplah buat sehari. -Jokpin

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merekam Kota Kupang

9 April 2021   01:41 Diperbarui: 9 April 2021   15:37 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ini diambil di dalam gedung Pabrik Es Minerva, tempat penyelenggaraan Merekam Kota oleh Sekolah Musa. / dok. pribadi

Mereka (para orang tua tersebut) berbagi banyak hal seperti surat cinta di zaman dahulu hingga pentingnya kamera untuk menyimpan kenangan.  Kok ikut bincang seperti itu?  Ya,  karena saat ini, saya pikir banyak orang masih belum menghargai tulisan, entah itu puisi yang hanya sebatas kalimat polos atau cerita yang luas dan bermakna.

Orang-orang akan mengolok mereka yang suka menulis atau menuangkan perasaan dalam bentuk tulisan. Padahal, yang terucap akan lenyap dan yang tertulis akan abadi (verba volant scripta manent). Bahkan perkara mengarsipkan kenangan dalam bentuk gambar atau video kerap kali dianggap lebay, padahal ketika berpisah, tentu rekaman itu yang akan dilihat untuk dikenang

Bincang-bincang mengenai Keluarga, Romantisme, dan Perempuan dalam Pengarsipan. / dokpri
Bincang-bincang mengenai Keluarga, Romantisme, dan Perempuan dalam Pengarsipan. / dokpri
Kemudian saya kembali lagi dua hari sebelum penutupan bersama seorang teman, kami melihat dan mengenal lebih jauh arsip yang telah dikumpulkan tim Merekam Kota. Mereka keren. Dedikasi yang baik untuk kota kecil di pulau Timor ini. Jika menemukan serangkaian unggahan di instagram @memoriruangimajinasi, ada kalimat perpisahan untuk jumpa di waktu yang lain. 

Sampai jumpa di tahun 2022. 

Wah, berarti dua tahun lagi ya? Baiklah, setidaknya apa yang saya tulis di kesan dan pesan terjawab. "Jangan berhenti di sini" 

Memerhatikan setiap tangkapan gambar sejarah inci demi inci bersama Inshy. / dok. pribadi
Memerhatikan setiap tangkapan gambar sejarah inci demi inci bersama Inshy. / dok. pribadi
Salam, 

Tia Ragat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun