UNSUR SERAPAN
Serapan dalam bahasa Indonesia merupakan suatu bentuk kaidah transliterasi yang penulisannya sudah disesuaikan dengan aturan baku dalam KBBI. Dengan kata lain, bentuk serapan dibuat berdasarkan aturan dalam KBBI, baik aspek kaidah penulisan yang benar secara lisan maupun tulisan.
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata serapan adalah kata yang diserap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerimaan. Oleh karena itu, dapat dikatakan sebagai kata serapan jika memenuhi kaidah-kaidah bahasa, khususnya pada bahasa Indonesia.
PENYEBAB ADANYA KATA SERAPAN
Arsya (2019:35) Â menyebutkan bahwa ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya pola suatu bahasa yang mengambil dari bahasa lain. Contohnya dalam bahasa Indonesia yaitu, munculnya bahasa serapan yang masuk ke dalam bahasa Indonesia yaitu, munculnya bahasa serapan yang masuk kedalam bahasa ini selain disebabkan factor interaksi masyarakat, juga disebabkan factor pesatnya ilmu pengetahuan diberbagai bidang dan kehidupan. Dalam kajian ini, kemajuan dalam berbagai bidangg pengetahuan, keilmuan, seni dan teknologi dapat memperluas kosakata dalam bahasa-bahasa didunia, termasuk bahasa Arab.
Unsur serapan berdasarkan prosesnya, diklasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu : Adopsi, Adaptasi, Pungutan.
Secara garis besar, ada dua (2) yang merupakan sumber internal dan eksternal.
1. Penggunaan tanda baca titik (.)
Sebagai tanda akhir kalimat
Fungsi titik yang paling umum dan tersebar luas adalah sebagai tanda di akhir kalimat. Tidak ada tanda seru atau kalimat tanya.
2. Penggunaan Tanda Baca Tanya (?)
Menanyakan Sesuatu Fungsi yang pertama bertujuan untuk kalimat yang menanyakn sesuatu
3. Penggunaan Tanda Baca Koma (;)
Memisahkan Bagian Kalimat Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenisnya dan setara.
4. Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:)
 akhir Pernyataaan Lengkap Tanda titik dua digunakan pada akhir pernyataan yang lengkap. Tapi, hal ini hanya berlaku jika masih dalam rangkaian yang sama.
5. Pengguanaan tanda baca kurung siku ( [ ] )
 Mengapit keterangan Tanda kurug siku digunakan untuk mengapit keterangan yang ada di kalimat penjelas. Nah, kalimat penjelas ini sebelumnya sudah  bertanda kurung ya.
6. Penggunaan tanda baca garis miring ( / )
Pengganti kata hubung Garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta, tiap (per).
 Transliterasi merupakan suatu bentuk alih aksara dari huruf aslinya ke huruf lain (huruf alphabet dalam bahasa Indonesia). Istilah ini muncul untuk memudahkan masyarakat dalam penyebutan istilah asingnya. Akan tetapi, kata transliterasi yang digunakan didalam bahasa Indonesia, belum sesuai dengan kaidah baku KBBI.