Borobudur - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Tidar Magelang melakukan inovasi unik dalam upaya mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di Dusun Brongsongan, Kecamatan Borobudur. Memanfaatkan potensi lokal, para mahasiswa berhasil menciptakan produk spray anti nyamuk dari tanaman pepaya (Carica papaya).
Dusun Brongsongan,"DB adalah penyakit yang dapat menular dengan cepat dan berpotensi menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, kami mengadakan penyuluhan ini untuk memberikan informasi yang akurat tentang cara pencegahan dan penanganan penyakit ini," ujar Ibu Wardani.
Penyuluhan dan pelatihan mengenai produk inovatif ini dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2024 di TPQ Masjid Jami'Al-Ikhlas Dusun Brongsongan. Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat setempat, termasuk ibu-ibu rumah tangga, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari Puskesmas Kecamatan Borobudur. Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa KKN memperkenalkan cara membuat spray anti nyamuk dari ekstrak daun pepaya yang merupakan potensi lokal di Dusun Brongsongan.
Lita, menjelaskan bahwa pemilihan daun pepaya sebagai bahan utama bukan tanpa alasan. "Daun pepaya mengandung senyawa alami yang memiliki efek anti nyamuk atau repelan. Kami ingin memanfaatkan potensi ini untuk memberikan solusi yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan masyarakat," ujarnya.
"Kami sangat terbantu dengan adanya penyuluhan ini. Selain mendapatkan ilmu baru, kami juga dapat membuat sendiri spray anti nyamuk di rumah," ungkap Bu Zumrotul salah satu warga yang mengikuti kegiatan tersebut.
Selain pembuatan spray anti nyamuk, mahasiswa KKN juga melakukan edukasi tentang pentingnya 3M+ yaitu Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau tempat-tempat penampungan air secara rutin. Selain itu, peserta juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah preventif , dalam mencegah penyebaran DBD yang bertujuan untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypt betina, yang merupakan vektor penyebaran virus dengue.
Kegiatan KKN ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Dusun Brongsongan. Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan, bertujuan agar warga dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga kesehatan lingkungan mereka dan mencegah penyakit DBD.
"Kami berharap produk ini dapat menjadi alternatif solusi bagi masyarakat dalam upaya pencegahan DBD, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemanfaatan potensi lokal," ujar Fitria selaku pemateri dari tim KKN.
Program KKN ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata Mahasiswa Universitas Tidar dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, mereka berupaya memberikan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga berwawasan lingkungan.
Selain itu, pihak penyuluh juga membagikan brosur yang berisi informasi mengenai pemanfaatan potensi lokal berupa daun pepaya sebagai upaya pencegahan demam berdarah dengue untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Demonstrasi penggunaan obat nyamuk dan bahan pengusir nyamuk alami turut disertakan dalam sesi penyuluhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H