Mohon tunggu...
Tiara Ayu Nurul Azizah
Tiara Ayu Nurul Azizah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Bahasa dan Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengenal Pemerolehan Bahasa Anak: Definisi, Faktor, dan Tahapan

29 November 2022   20:29 Diperbarui: 29 November 2022   20:43 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disebut sebagai tahapan bicara yang paling awal. Ketika tingkat pemahamannya lebih baik dan perkembangan organ wicaranya juga lebih mencukupi, anak mulai memproduksi lebih banyak bunyi. Bunyi kata seru yang merupakan gabungan vokal+konsonan [ah] dan [eh]. Bayi hanya bisa mengeluarkan tangisan mengeluarkan bunyi glottal yang cenderung tidak terkontrol, bunyi /h/ contohnya "ah" atau "uh" karena otot mulut dan lidahnya mulai berkembang. Bayi juga berkomunikasi atau mengekspresikan menggunakan kontak mata dan tersenyum. Di usia 2 bulan bayi umunya melewati tahapan Cooing ini. Bunyi vocal yang sudah paham pada tiga bulan pertama ini adalah [a], [i], [e],dan [].

  • Babbling

Fase di mana bayi mengoceh dengan mengulang-ulang gabungan huruf mati dan huruf hidup, contohnya 'baba', 'mama', 'papa'. Umumnya Babbling pada usia 6-8 bulan.

  •  One Word Utterances

Tahapan pada usia anak antara 9-18 bulan. Tidak perlu panik jika anak tidak sampai ke tahap ini karena setiap anak mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dan itu benar-benar normal. Tahapan ini diartikan sebagai ucapan satu kata yang dapat menggantikan keseluruhan kalimat, seorang anak mungkin menggunakan kata papa yang berarti "Saya melihat papa" atau kata air yang berarti "Beri saya lebih banyak air". Anak-anak cenderung akan menggunakan tahap ini untuk mendapatkan hal-hal yang mereka inginkan atau butuhkan, dan terkadang cenderung tidak terlalu jelas. Ucapan anak pada tahap ini mudah untuk diidentifikasi yang terdiri dari kata benda dan kata kerja.

  • Two Word Utterances

Ucapan dua kata yang cenderung pada usia sekitar 18-24 bulan. Terdiri dari dua kata benda atau satu kata benda dan satu kata kerja, contohnya kursi bayi yang berarti "Bayi sedang duduk di kursi" atau "Nana susu" yang berarti Nana mau susu.

  • Telegrafis

Tahapan produksi kalimat sederhana pada usia sekitar 24-30 bulan. Ciri yang paling mencolok pada fase ini bukanlah pada jumlah kata yang dihasilkan anak, tetapi pada variasi bentuk kata yang sudah mulai muncul. Namun demikian, pada fase ini anak belum menggunakan kata tugas dalam bertutur. Seiring dengan bertambahnya usia dan perkembangan otak dan perangkat biologis lainnya maka kemampuan anak pun (kaidah bahasa dan kaidah berbahasa) akan semakin meningkat hingga mendekati tuturan orang dewasa.

  • Multikata lanjut

Produksi kalimat yang sudah bisa dikatakan gramatikal pada usia lebih dari 30bulan.

Banyak faktor yang memengaruhi anak dalam memperoleh kemampuan dalam berbahasa. Ada faktor yang berasal dari dalam diri anak dan ada juga faktor yang berasal dari luar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak antara lain:


  • Faktor Biologis

Perangkat biologis yang menentukan anak dapat memperoleh kemampuan bahasanya ada tiga, otak (sistem saraf pusat), alat dengar, dan alat ucap.

  • Faktor Lingkungan Sosial

Untuk memperoleh kemampuan berbahasa, seorang anak memerlukan orang lain untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Bahasa yang diperoleh anak tidak diwariskan secara genetis atau keturunan, tetapi didapat dalam lingkungan yang menggunakan bahasa. Oleh karena itu, anak memerlukan orang lain untuk mengirimkan dan menerima tanda-tanda suara dalam bahasa itu secara fisik.

  •  Faktor Intelegensi

Intelegensi adalah daya atau kemampuan anak dalam berpikir atau bernalar. Menurut Zanden (1980) mendefinisikannya sebagai kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Meskipun, anak yang bernalar lebih tinggi tidak dapat dipastikan akan lebih sukses daripada anak yang berdaya nalar pas-pasan dalam hal pemerolehan bahasa.

  • Faktor Motivasi

Sumber motivasi pada umumnya dibagi dua, motivasi dari dalam atau internal dan motivasi dari luar diri atau eksternal. Dalam belajar bahasa seorang anak tidak terdorong demi bahasa sendiri. Dia belajar bahasa karena kebutuhan dasar yang bersifat lapar, haus, serta perlu perhatian dan kasih sayang (Goodman, 1986; Tompkins dan Hoskisson. 1995). Inilah yang disebut motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri anak sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun