Kita hidup dalam masyarakat yang serba cepat dan praktis di tengah kemajuan teknologi dan urbanisasi yang semakin pesat. Salah satu konsekuensi dari gaya hidup kontemporer ini adalah pola makan yang lebih sering mengabaikan aturan gizi seimbang.Â
Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020), satu dari tiga orang Indonesia mengalami masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan, yang menyebabkan obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung meningkat. Selain itu, jumlah makanan olahan, cepat saji, dan tinggi gula meningkat sementara jumlah buah dan sayur menurun.
Ketidakseimbangan antara kemudahan makanan instan dan kebutuhan tubuh akan nutrisi adalah masalah utama dalam kaitannya dengan makanan sehat dan gaya hidup modern. Meskipun tidak praktis, makanan cepat saji sering mengandung bahan pengawet, lemak jenuh, garam, dan gula yang tinggi.Â
Dalam jangka panjang, makanan ini memiliki efek buruk, seperti gangguan metabolisme, penurunan daya tahan tubuh, dan peningkatan risiko beberapa penyakit kronis. Sebaliknya, rutinitas sehari-hari yang sibuk seringkali mendorong banyak orang untuk mengonsumsi makanan instan atau tidak sehat.
Pedoman Gizi Seimbang dan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah beberapa aturan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan untuk memerangi gizi buruk.Â
Pedoman Gizi Seimbang mendorong orang untuk mengonsumsi makanan yang sehat, termasuk porsi yang tepat karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, dan vitamin dan mineral. Meskipun aturan ini ada, mereka masih tidak efektif karena masalah utama adalah kesadaran yang rendah dan kebiasaan masyarakat yang lebih suka makanan murah dan praktis.
Ketika orang memprioritaskan kenyamanan dan efisiensi dalam gaya hidup mereka saat ini, mereka cenderung memilih makanan yang cepat, murah, tetapi tidak selalu sehat. Banyak orang menganggap makanan sehat mahal atau tidak efisien. Namun, dengan pengetahuan yang tepat dan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang, konsumsi makanan sehat dapat menjadi lebih mudah dan lebih murah.Â
Misalnya, kita dapat menghemat uang sekaligus meningkatkan gizi makanan dengan memilih makanan lokal dan musiman. Selain itu, sangat penting untuk memanfaatkan teknologi saat ini, seperti aplikasi pelacakan kalori dan gizi, yang dapat membantu orang membuat pilihan makanan yang lebih sehat bahkan saat mereka sibuk.
Dalam era gaya hidup modern, kita harus lebih peduli dengan pilihan makanan yang kita konsumsi. Meskipun tantangan untuk menjaga pola makan sehat di tengah rutinitas yang padat memang besar, kesadaran dan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang harus menjadi prioritas.
Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pola makan sehat, mulai dari pendidikan tentang gizi hingga akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap makanan sehat
Jika kita tidak segera peduli dan bertindak, dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat dalam jangka panjang akan semakin nyata, dan beban sistem kesehatan negara pun akan semakin berat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H