Mohon tunggu...
Tiara Amelia Damayanti
Tiara Amelia Damayanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Menulis dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Angka Pengangguran yang disebabkan Minimnya Lapangan Pekerjaan di Era Bonus Demografi

22 Agustus 2023   19:25 Diperbarui: 22 Agustus 2023   19:35 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu-isu kependudukan selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, terutama soal jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, persebaran penduduk, kualitas penduduk, kondisi kesejahteraan penduduk, kondisi politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, agama, dan lingkungan. Penduduk Indonesia menyumbang sebesar 255.182.144 juta jiwa atau sekitar 28,98% dari jumlah seluruh penduduk dunia yang diperkirakan mencapai 7,4 miliar jiwa. Berdasarkan data dari Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia mencapai 255,18 juta jiwa dan jumlah ini diperkirakan akan bertambah setiap tahunnya. Jumlah penduduk Indonesia berdasar data dari Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Indonesia berada di usia muda. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kelahiran (fertilitas) di negara Indonesia.

Berkaitan dengan struktur demografi Indonesia, maka Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dimana 70% penduduk Indonesia berada pada usia produktif (15-64 tahun) yang terjadi setiap seabad sekali dengan pola siklus dalam evolusi kependudukan. Bonus demografi akan menyebabkan ketergantungan penduduk dimana tingkat penduduk produktif menanggung beban dari penduduk non-produktif (usia tua dan anak-anak), dengan perbandingan sekitar 10 penduduk usia produktif akan menanggung 3-4 penduduk usia non produktif. Hal ini akan menguntungkan bagi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu negara apabila kualitas sumber daya manusia di negara tersebut terutama pada usia produktif bernilai sangat baik dan sebaliknya akan menjadi boomerang apabila sumber daya manusianya tidak dipersiapkan dengan baik sehingga memiliki kualitas yang buruk.

Bonus demografi terjadi ketika perbandingan struktur penduduk dengan jumlah usia produktif (15-64 tahun) berada di jumlah paling besar sedangkan proporsi penduduk usia muda semakin berkurang dan proporsi penduduk usia lanjut belum begitu besar. Hal ini membawa berita baik dimana Indonesia akan mendapatkan keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh penurunan rasio ketergantungan sebagai hasil proses penurunan kematian dan penurunan kelahiran (fertilitas) dalam waktu yang cukup lama. Namun bonus demografi ini tidak akan memberi manfaat apabila tidak dipersiapkan sedemikian rupa, misalnya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, membuka lapangan pekerjaan yang luas sesuai dengan mutu sumber daya manusia yang berada di negara tersebut.

Pedang bermata dua adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan bonus demografi. Hal ini karena bonus demografi dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemerintah apabila lapangan pekerjaan ditingkatkan dengan optimal. Tetapi juga dapat menjadi boomerang apabila pemerintah tidak menyiapkan sumber daya manusianya maupun lapangan pekerjaannya. Hal ini terbukti dengan angka pengangguran di Indonesia terbesar ketiga diantara negara-negara ASEAN yaitu sebesar 6,2%. Angka pengangguran di Indonesia lebih besar dibandingkan dengan Malaysia (3,2%) dan Singapura sebesar 2,8%. Angka pengangguran ini harus dikurangi yang berarti pula makin terbukanya lapangan kerja dan makin siapnya penduduk usia produktif untuk terserap oleh lapangan kerja yang tersedia. Penduduk usia produktif perlu memperoleh kemudahan akses pendidikan dan pelatihan. Sehingga keterampilan yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kompetensi agar mampu bersaing di dunia kerja.

Refrensi: 

1. Kasnelly, Fahri Abd Jalil Sri. "Meningkatnya Angka Pengangguran Ditengah Pandemi (Covid-19)." Al-Mizan: Jurnal Ekonomi Syariah 3.1 (2020): 45-60. 

2. Mardiyah, R. A., & Nurwati, R. N. (2020). Dampak pandemi Covid-19 terhadap peningkatan angka pengangguran di Indonesia. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjajaran. 

3. MARDIYAH, Rahma Ainul; NURWATI, R. Nunung. Dampak pandemi Covid-19 terhadap peningkatan angka pengangguran di Indonesia. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjajaran, 2020. 

4. Dewanti, A. K. (2020). Meningkatnya Angka Pengangguran dan Kemiskinan. Arsip Publikasi Ilmiah Biro Administrasi Akademik. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun