Mohon tunggu...
Tiara Amda Meilika
Tiara Amda Meilika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta Penerima Program Beasiswa 1000 Da'i Bamuis BNI 46

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Game untuk Anak

21 Juni 2023   03:14 Diperbarui: 21 Juni 2023   03:32 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut penelitian, kecanduan bermain game dapat membuat anak mengalami gangguan konsentrasi. Ketika anak gemar bermain game, akan terjadi perubahan pada struktur dendrit sel-sel di dalam otaknya. Hal ini bisa mengakibatkan konsentrasi anak akan menurun, sehingga ia akan mudah lupa dan gagal fokus, termasuk dalam hal belajar dan menghafal pelajaran di sekolah.

Ini tentunya akan memusingkan bagi para orang tua, karena sang anak tidak bisa memperhatikan dengan baik kepada guru yang sedang menjelaskan materi di depan kelas, sang anak akan susah fokus dan itu bisa mengakibatkan ia mengantuk saat jam pelajaran. Dan sudah dipastikan ia akan menjadi susah cepat tanggap apa yang terjadi pada saat jam pelajaran, ia juga jadi susah untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan, serta akan sulit juga mengerjakan ulangannya sendiri nantinya.

Setelah ia pulang juga pasti akan disuguhkan dengan hape kembali, ia bahkan bisa langsung memegang hapenya untuk bermain game, ia bisa lupa untuk mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian rumah, bisa lupa juga untuk makan siang dan bahkan mandi di sore nantinya.

Makanya untuk para orang tua harus bisa untuk sesekali mendisiplinkan anaknya ketika menggunakan smartphone, mulai dikontrol untuk pemakaiannya, ketika si anak ada PR dan ada jadwal ujian, maka hape harus bisa orang tua yang mengambil alih penyimpanannya. Ketika mengerjakan PR dan jadwal ujian sudah selesai hape akan dikembalikan ke anak. Tetapi para ibu juga harus tetap memantau, mungkin bisa diterapkan agar penggunaan hape tidak sesering biasanya, semisal dikasih main hape hanya pada hari libur saja, pada hari aktif hape tetap harus ada lagi di tangan ibu.

Orang tua melakukan kedisiplinan ini harus sebisa mungkin dari anak usia sekolah dasar, agar sang anak juga terbiasa dan tidak kaget dengan kebiasaan ini, atau bisa dari usia taman kanak-kanak sang anak tidak diperkenalkan ke dunia alat elektronik ini, diperhatikan juga anaknya bermain dengan siapa saja, lihat-lihat siapa tahu di dalam pertemanan si anak sudah banyak yang kenal dengan yang namanya smartphone. Takut-takut kalau anak yang sudah dibiasakan di dalam rumah tidak mengenal smartphone ia akan merengek kepada orang rumah untuk dibelikan dan dikenalkan smartphone itu apa ketika teman bermainnya ada yang menggunakan smartphone.

Hal itu tentunya akan menjadi hal yang sangat merepotkan bagi orang tua apalagi ibu yang waktunya akan 24 jam dirumah, ia akan pusing dihadapkan sang anak ketika menangis seperti itu.

Maka dari itu untuk orang tua kalian harus memperhatikan kegiatan serta pertemanan anak-anak kalian yaaa, kalian orang tua yang hebat. Kalian pasti bisa.

SEE YOU!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun