Mohon tunggu...
Tiara Altamira
Tiara Altamira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta/ Komunikasi

Assalamualaikum Perkenalkan nama saya Tiara Altamira, bisa kalian panggil Tiara. Saya lahir di Bekasi, 23 Agustus 2000. Saat ini saya masih menjadi seorang Mahasiswa di Universitas Aisyiyah Yogyakarta dan mengambil prodi Komunikasi. Harapan saya kedepannya semoga menjadi orang yang sukses dan berguna bagi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film "Yuni"

2 Juli 2022   13:06 Diperbarui: 2 Juli 2022   13:16 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini, yang sangat menarik dikala ditonton merupakan kebingungan Yuni buat yakin mitos ataupun teguh pada prinsipnya yang jadi perempuan merdeka. Film Yuni merupakan sebuah karya dari sutradara Kamila Andini. Dan untuk pemeran tokoh utama yaitu Arawinda Kirana. Ia berhasil mendapatkan penghargaan sebagai "Aktris Terbaik FFI 2021". Selain itu film Yuni ini juga dipilih sebagai film yang mewakili Indonesia untuk masuk dalam nominasi "Best International Feature Film" Oscar 2022.

 Warna ungu mendominasi pada film ini dimana warna tersebut mempunyai makna selaku simbol bukti diri perjuangan wanita. Seluruh cerita dalam film ini dikemas serta didesain dengan sangat baik oleh Kamila Andini sehingga pesan moral bisa tersampaikan dengan jelas. Tidak hanya itu, penghayatan serta profesionalisme yang dicoba oleh para pemain film Yuni pula terus menjadi membuat film jadi lebih hidup. Yuni, yang ialah anak muda dengan pendirian kokoh kalau dirinya manusia yang leluasa jadi dirinya sendiri diuji dengan terdapatnya lamaran ketiga di masa akhir SMA- nya. 

Dalam mitos yang dia ketahui, pamali bila menolak lamaran yang ketiga kalinya, karmanya nanti hendak susah buat memperoleh jodoh di setelah itu hari. Perihal tersebut tidak hendak jadi permasalahan untuk Yuni bila saja dia bukan seseorang yang ambisius buat melanjutkan pendidikannya ke tingkatan perkuliahan. Dengan tutorial gurunya, Yuni wajib penuhi syarat- syarat buat memperoleh beasiswa S1 supaya kuliahnya tidak membebani ortu. 

Ketentuan yang masih diusahakannya merupakan supaya tidak menikah dahulu serta membetulkan nilai Bahasa Indonesia dengan tugas bonus dari guru favoritnya, Pak Damar. Tetapi, kedua kasus tersebut malah jadi bundaran setan untuknya. Tugas bonus itu menjadikan dirinya terus menjadi dekat dengan Pak Damar, sebaliknya keakraban itu menjadikan Pak Damar jadi pelamar ketiga dalam hidup Yuni. Dari mari puncak permasalahan Yuni terjalin. Tetapi, bukan stigma warga tersebut yang jadi ancaman Yuni buat melanjutkan ke jenjang kuliah. 

Pak Damar dengan alibi melamar sebab penuhi kemauan ibu dan bapaknya menjadikan rasa kasihan Yuni dipertaruhkan. Milih kuliah ataupun nikah? bisa jadi persoalan itu yang terngiang- ngiang di kepala Yuni. Pemikiran Yuni menimpa menikah sendiri terpengaruhi oleh Suci, seseorang janda tanpa anak yang menjadi sahabat akrab Yuni, paling utama dalam dunia kebebasannya. Suci menjanda dengan masalalu terdapatnya KDRT. KDRT itu terjalin diakui dari kesalahan Suci sebab menikah sangat dini. Sampai pada kesimpulannya, Yuni memutuskan buat menikah dengan Pak Damar. Tetapi, pada hari H Yuni melarikan diri.

Film yuni ini menggambarkan tentang maraknya isu kehamilan anak sekolah di luar nikah, sehingga ada kewajiban untuk melakukan tes keperawanan pada siswi di sekolah. Sedikitnya pendidikan seks di Indonesia memperlihatkan konsep yang kerap banyak diyakini kebanyakan orang buat membudayakan pernikahan dini, buat menjauhi kehamilan di luar nikah. Kehamilan di luar nikah, masih usia sekolah, terlebih cap perempuan tidak perawan memanglah dikira sebagai aib keluarga. Terlebih dijaman saat ini ini, jaman yang terus menjadi tumbuh membuat anak-- anak anak muda hendak terbawa arus pergaulan. Yuni ialah seseorang siswa anak muda pintar yang sebentar lagi lulus sekolah serta dia memiliki mimpi besar. Dibantu Bu Lies (Marissa Anita) ialah seseorang kepala sekolahnya Yuni yang senantiasa menekan Yuni biar bisa melanjutkan pendidikan sehabis lulus SMA. Bu Lies pula senantiasa memantau progress perkembangan belajar Yuni biar bisa memperoleh beasiswa. 

Di kala sahabat-- temannya Yuni lagi berpacaran semacam seorang perempuan yang lagi puber dan lagi dimabuk asmara, Yuni pula memendam rasa pada Pak Damar (Dimas Aditya). Guru Bahasa Indonesia kesukaan Yuni, dan biasanya sering bagikan tugas mangulas puisi. Sebaliknya Yuni ini memilah tidak pacaran. Cukup Pak Damar yang buatnya tergila- edan. Meski ada Yoga (Kevin Ardilova) yang sangat pemalu dan tidak mempunyai nyali berkata cinta bertepuk sebelah tangannya pada Yuni. Kasus mulai mencuat kala ada yang seseorang bernama Iman (Muhammad Khan) yang mendadak datang melamar Yuni bersama keluarganya. Lelaki baik, mempunyai pekerjaan tetap, dan tidak ada alibi buat menolaknya. Yuni bimbang. Dia tidak siap menikah. 

Memandang Tika( Anne Yasmine), teman- temannya yang baru melahirkan dan ditinggal suaminya ke rumah ibunya karna tidak sanggup mendengar rengekan bayi baru lahir. Dikala seperti itu Yuni berfikir tidak terdapat niatan mau menikah. Sehabis menolak lamaran Iman, berita ini menyebar bagai masyarakat kampong sekitarnya. Temen- temen Yuni pula banyak yang menghakimi, bahwasannya menolak lamaran seorang ialah pamali. 

Di kala itu Yuni lagi fokus mau masuk Akademi Besar, serta salah satu jurusan yang Yuni incar terdapat persyaratan spesial ialah belum menikah. Sehabis menolak lamaran Iman, datang lagi seorang Kakek-- kakek yang telah beristri tiba kerumah Yuni serta melamarnya. Mang Dodi( Toto ST Radik) datang melamar bersama istrinya dan membawa mahar senilai 25 juta sebagai DP. Bila berhasil memadu Yuni dan ada jaminan Yuni masih perawan disaat malam dini, sampai hendak ditambah lagi 25 juta. Lagi- lagi Yuni menolak. Wah tambah rame kampung Yuni, karena dia berani menolak lamaran buat yang kedua kali. Perasaan pilu dan merasa bersalah membuat Yuni galau. 

Kemudian Pak Damar melamar Yuni. Sebagai orang ke 3 yang hendak melamar Yuni. Tetapi sayangnya lamaran itupun ditolak oleh Yuni. Karna lebih dahulu Yuni pernah memergoki Pak Damar ngaca sembari menggunakan hijab. Serta perihal itu membuat Yuni kaget kepada dirinya. Jadi Yuni berfikir sepanjang ini kalau dirinya telah mengkagumi orang yang salah ialah orang yang ketidakcocokan antara jenis kelamin biologis dan fakta diri gendernya. Karena untuk menutupi aibnya Pak Damar langsung melamar Yuni, lamarannya pun diterima. Akan tetapi pas mau akad Yuni malah melarikan diri dan memilih untuk tidak menikah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun