Namun, ada yang menggelitik pikiran saya selain dari wejangan - wejangan dari Mbah Dirjo. Siapa penerus beliau? Anak - anaknya tidak ada yang mewarisi keahlian dadah. Profesi pijat bayi memang banyak, tapi yang seperti Mbah Dirjo. Mbah Karso, dan mbah - mbah yang lain ada tidak? Anak saya, berangkat agak panas setelah didadah Mbah Dirjo langsung dingin.Â
Enggak tahu apa karena sugesti atau karena tangannya Mbah Dirjo memang "hidup". secara spiritual, melakoni tirakat, dekat dengan alam dan Pencipta, suka ziarah, mungkin itu yang membuat nilai plus dadah Mbah Dirjo dibandingkan dengan pijat modern yang sekarang ini kian menjamur. Nyatanya banyak masyarakat yang lebih memilih dadah di tempat Mbah Dirjo daripada di pijat baby dan spa. Murah dan berkah. Semoga di lain tempat, alam mengirimkan utusan yang seperti Mbah Dirjo. Mbah Dirjo adalah pahlawan bagi saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H