Mohon tunggu...
tiara adinda sari
tiara adinda sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UHAMKA

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Sampah Menjadi Emas, Dinas Lingkungan Hidup Kenalkan Eco Enzyme di RPTRA Tunas Muda

22 Juli 2024   19:49 Diperbarui: 22 Juli 2024   20:03 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SESI DOKUMENTASI DI RPTRA TUNAS MUDA JAKSEL (Dokpri)

Jakarta Selatan - Pada hari Jumat, 19 Juli 2024 pukul 13.00 WIB, RPTRA Tunas Muda di Kramat Pela, Jakarta Selatan menjadi saksi bagi sebuah inisiatif menarik dari Dinas Lingkungan Hidup terkait inovasi Eco Enzyme. Acara yang digelar dengan suasana semi-formal ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK setempat, Ibu Titi Muryati selaku perwakilan Lurah Kramat Pela, serta pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup.

Eco Enzyme adalah cairan fermentasi alami yang terbuat dari kulit buah-buahan, gula, dan air. Cairan ini memiliki banyak manfaat, mulai dari pembersih, pupuk tanaman, hingga dapat digunakan untuk merawat kulit dan rambut. Apa yang membuat Eco Enzyme menarik adalah bahwa produk ini dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di sekitar kita.

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat setempat mengenai manfaat Eco Enzyme serta cara pembuatannya yang mudah. Ibu-ibu PKK dan Ibu Titi Mulyati nampak antusias mendengarkan pemaparan dari pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup.

"Kami sangat senang bisa hadir di acara ini. Eco Enzyme merupakan salah satu inovasi yang sangat bermanfaat bagi lingkungan dan kesehatan. Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat di sini dapat tertarik untuk membuat dan menggunakan Eco Enzyme dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Ibu Titi Muryati.

Dalam paparannya, pemateri menjelaskan bahwa Eco Enzyme dapat dibuat dengan cara yang sangat sederhana. Bahan-bahan utamanya adalah kulit buah-buahan busuk atau sisa-sisa potongan buah, gula merah, serta air. Campuran bahan-bahan tersebut difermentasi selama 3 bulan, lalu dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pembersih, pupuk organik, hingga perawatan kulit dan rambut.

"Eco Enzyme sangat mudah dibuat dan biayanya juga terjangkau. Bahan-bahannya pun bisa diperoleh dengan mudah di sekitar kita. Kami berharap, setelah mengikuti acara ini, ibu-ibu bisa langsung mempraktikkan pembuatan Eco Enzyme di rumah masing-masing," tambah pemateri.

Antusiasme peserta terlihat saat sesi tanya jawab. Banyak pertanyaan muncul terkait manfaat, cara pembuatan, serta tips-tips dalam membuat Eco Enzyme yang baik dan aman. Ibu-ibu PKK dan Ibu Titi Muryati selaku perwakilan dari Kelurahan Kramat Pela juga menyampaikan rencana untuk menyebarluaskan informasi mengenai Eco Enzyme di lingkungan mereka.

"Kami berharap, melalui kegiatan ini, warga di sekitar RPTRA Tunas Muda dapat turut serta dalam melestarikan lingkungan melalui pembuatan Eco Enzyme. Ini merupakan salah satu langkah kecil yang bisa dilakukan untuk hidup lebih ramah lingkungan," ungkap Ibu Titi Muryati sebelum acara ditutup.

Kegiatan edukasi Eco Enzyme di RPTRA Tunas Muda Kramat Pela ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya di sekitar mereka untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Eco Enzyme, yang dapat dibuat dengan mudah dan terjangkau, diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi warga dalam mengurangi sampah sekaligus memperoleh manfaat lain dari produk ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun