Padahal kasih sayang bunda itu adalah hal terindah dalam kehidupan seseorang, dalam ikatan paling purba sekalipun.
Di sisi lain, ditakdirkan menjadi seekor oktopus betina, berarti hanya bisa bereproduksi sekali seumur hidup.Â
‘Memilih menikah’ bagi mereka berarti diidentikkan dengan bunuh diri-kah?
Sesaat tampaknya hidup ini adalah seuntai dilema bagi oktopus, dilema hereditas yang berharga mati.Â
Ah, adakah ‘homo sapiens’ (manusia) yang bisa menanggung siklus hidup tertakdir dari makhluk semacam ini – para bunda yang tak akan pernah bisa menjamah buah hati seumur hayatnya?
(Saya jadi termangu dan tergugu, sambil menitip salam pada tetesan-tetesan hujan di luar sana.Â
Ada pelangi bersama doa untuk ayah bunda, dimana di pangkuan merekalah saya minta dijaga dan dimanja selama ini…)
 ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H