Mohon tunggu...
Tiara Cahyani
Tiara Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - masih baru

Mudah tertarik akan hal baru

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terorisme Berkembang Pesat Banyak Negara Terancam Keamanannya

26 Oktober 2022   20:16 Diperbarui: 26 Oktober 2022   20:26 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : news.unair.ac.id

Keamanan non-tradisional ini menjadi salah satu permasalahan keamanan yang banyak disoroti oleh masyarakat dunia. Adapun salah satu bentuk isu yang tergolong dengan isu keamanan non-tradisional yakni masalah ancaman yang ditimbulkan oleh terorisme. Hal ini mengingat isu keamanan menjadi suatu bentuk unsur yang cukup penting. Maka dari itu isu ini penting pula agar bisa diperhatikan. 

Selain itu mengenai isu keamanan, apalagi mengenai terorisme menjadi suatu bentuk isu yang telah berkembang dengan cukup pesat. 

Pesatnya isu terorisme disebabkan oleh tiga faktor yang diantaranya karena adanya serangan pada 9/11 yang mana adanya serangan ini mulai menandakan munculnya terorisme dan ancaman yang ada di laut. Faktor kedua yakni karena muncul tiga serangan terorisme yang terbilang besar. Kemudian di faktor ketiga ialah adanya peningkatan serangan di Malaka pada sekitar tahun 2020 (Nanda & Latifah, 2018).

Hal ini dikarenakan kasus masalah terorisme masuk kedalam kejahatan transnasional. Kejahatan transnasional menjadi salah satu dari adanya tindakan kejahatan yang dimana di dalam penyelesaian kasusnya memerlukan adanya bentuk kerjasama antar tiap negara. 

Hal ini dikarenakan mengingat bagaimana dari adanya tindakan lintas batas negara, inilah yang memiliki peranan serta juga memiliki upaya yang begitu diperlukan. 

Apalagi untuk di Asia Tenggara, dimana kawasan ini pula memiliki ancaman atau pun juga kasus yang memerlukan adanya kerjasama di dalam penanganan masalah kejahatan transnasional. Adapun salah satu kejahatan transnasional yang dapat mengancam keamanan kawasan ialah terorisme.

Adanya aksi terorisme telah lama menjadi aksi yang memberikan rasa takut dan ancaman bagi masyarakat sipil. Apalagi mengingat dari adanya aksi ini juga mampu mengancam nyawa banyak orang. Aksi terorisme juga telah banyak terjadi di dunia. Aksi terorisme tersebut menyebabkan dampak tidak hanya di sektor ekonomi, tetapi juga keamanan internasional. 

Maka dari itu, adanya kasus terorisme yang belakangan ini masih kerap terjadi dan mendapatkan banyak respon dari organisasi internasional seperti PBB. Namun meskipun terdapat respon dan peranan dari PBB, tidak serta merta menghilangkan potensi adanya aksi terorisme lainnya. Hal ini sendiri bisa kita lihat pada kasus terorisme yang telah banyak terjadi di kawasan.

Contoh yang paling nyata yaitu aksi terorisme di Asia Tenggara, atau tepatnya di Indonesia. Kasus terorisme tersebut terjadi di Bali, bahkan aksi tersebut terjadi selama dua kali yaitu Bom Bali I pada tahun 2002, dan juga Bom Bali II yang terjadi pada tahun 2005. Tidak sedikit dari aksi terorisme ini menyebabkan banyaknya korban. Pada aksi Bom Bali I saja menewaskan 202 orang (CNN, 2019). Sedangkan pada Bom Bali II telah mengakibatkan hilangnya 23 nyawa  (Kompas, 2019). 

Adanya aksi terorisme yang terjadi di Indonesia ini bukan hanya menjadi problematika bagi Indonesia saja, melainkan juga bentuk masalah keamanan bersama khususnya dalam kawasan Asia Tenggara dan juga dunia. Hal ini megingat bagaimana persoalan mengenai terorisme itu sendiri merupakan bentuk permasalahan dari kejahatan lintas batas negara yang dapat mengancam kedaulatan dari suatu negara.

Adapun dalam hal ini untuk negara Indonesia sendiri, adanya bentuk tindakan berupa terorisme sendiri menjadi ancaman yang amat besar bagi kedualatannya Indonesia. Kasus terorisme yang di Indonesia bukan hanya terorisme yang muncul baru-baru saja. Akan tetapi aksi terror di Indonesia juga telah lama ada yang mana kita sendiri dapat melihatnya dari bagaimana adanya pemberontakan DI/TII yang pernah terjadi pada tahun 1949 di Jawa Barat. 

Selain itu pula adanya pemberontakan dari gerakan lainnya yang dimana hal tersebut menjadi salah satu kelompok itu juga disertai dengan aksi terror sehingga dalam hal ini pula kejadian tersebut membuat mereka menjadi salah satu bentuk dari permasalahan terorisme yang pernah terjadi di Indonesia (Kusuma, Warsito, & Muhammad, 2019).

Bahkan adanya fenomena dari terorisme juga kian mengalami peningkatan pada sekitar tahun 1970-an yang dimana adanya terorisme juga telah tumbuh dari berbagai bentuk idelogi dan juga fanatisme agama di dalam mmperjuangkan mengenai sesuatu, terkhususnya dalam usahanya untuk melakukan penegakan pada kekuasaannya. Sehingga dalam hal ini terorisme banyak terjadi karena adanya perkembangan dari bagaimana kehidupan dari manusia itu sendiri. Manusia yang dalam hal ini perlu melakukan bentuk-bentuk penyelesaian terkait dengan kasus terorisme yang ada.

Permasalahan mengenai terorisme ini pula tidak bisa dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa, akan tetapi juga perlu adanya bentuk penanganan yang serius karena jika lengah bisa mengancam keamanan dan juga kedaulatan dari Indonesia itu sendiri. Dengan adanya bentuk penanganan yang serius dikarenakan permasalahan mengenai terorisme itu sendiri masuk ke dalam kejahatan transnasional yang dimana jika di amati pada negara Indonesia sendiri, bentuk penangannya  mengenai terorisme sendiri belum begitu menunjukan adanya bentuk perubahan yang signifikan, serta dalam hal ini penanganan terkait dengan terrorisme juga dalam hukum telah begitu erat mengikat, akan tetapi sayangnya dari segi pengimplementasiannya masih belum begitu berjalan.

Belum lagi dengan permasalahan terorisme yang ada di laut yang banyak dialami oleh Asia Tenggara. Adanya permasalahan berupa terorisme di laut ini pada akhirnya membuat ASEAN juga berusaha untuk membangun adanya bentuk kerjasama diantara tiap negara anggotanya. Hal ini dikarenakan pada mulanya isu mengenai terorisme di laut ini masih dianggap sebagai isu domestik, akan tetapi setelah isu ini membawa ancaman dan persoalan hingga lintas batas negara, maka isu ini pada akhirnya membawa tantangan tersendiri bagi ASEAN.

Bukti bagaimana adanya permasalahan keamanan di laut ini sendiri yaitu adanya permasalahan yang dirasakan oleh negara-negara anggotanya ASEAN yang sama-sama tengah menghadapi berbagai bentuk permasalahan kekerasan serta terorisme dari kelompok terorisme yang mengatasnamakan Islam (Djelantik, 2019). 

Adapun negara-negara yang ada di ASEAN yang menghadapi berbagai bentuk permasalahan keamanan terorisme di laut ini adalah negara seperti Indonesia maupun Filipina. Munculnya permasalahan keamanan ini bisa disebabkan karena dari dua negara tersebut memiliki bentuk sejarah ataupun juga tingkat kemiskinan yang cukup tinggi bahkan juga lemah dari segi pengawasan perbatasannya (Djleantik, 2019). Beberapa penelitian menyebutkan bahwasanya terorisme yang ada di laut bisa muncul karena adanya ancaman yang ada di dunia maritime. 

Munculnya terorisme yang ada di laut sendiri merupakan bentuk perompakan yang didasari karena adanya motif politik. Isu ini pula menjadi ancaman bagi permasalahan keamanan yang ada di maritim, sehingga munculnya permasalahan terorisme ini pula pada akhirnya membuat permasalahan kian kompleks. Dari sini dapat disimpukan bagaimana sebenarnya adanya permasalahan terorisme bukan hanya permasalahan keamanan yang dapat mengancam suatu negara, tapi juga bisa mengancam keamanan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun