Mohon tunggu...
TIARA NINGTIAS
TIARA NINGTIAS Mohon Tunggu... Human Resources - Redaktur Muda

Sanguin-Melankolis yang tertarik pada seni musik tari dan seni dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Nasib Bergantung pada Karakter

26 Juli 2023   14:21 Diperbarui: 26 Juli 2023   14:24 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang filsuf Yunani kuno bernama Heraclitus mengatakan, "Ethos anthropoi daimon" yang artinya, karakter seseorang adalah takdirnya. 

Bagaimana karakter anda, takdir hidup anda akan mengikutinya. Kesenangan, kesengsaraanmu yang sedang atau akan dirasakan tergantung pada karakter anda.

          Jika anda bertanya bagaimana takdir anda, maka lihat kembali karakter anda. Jika kita terbiasa melakukan hal yang baik, jujur, amanah, bertanggungjawab dan lainnya, maka nasib baik pun akan mengikuti. Begitu juga sebaliknya. Orang yang jujur akan merasa tidak enak ketika berbohong, orang yang suka berbohong maka akan merasa aneh ketika jujur.

          Tidak ada karakter tercipta dengan instan. Karakter yang baik tentu tidak terbentuk satu atau 2 minggu bahkan sebulan, namun tercipta sedikit demi sedikit dengan proses panjang dan penuh kesabaran.

          Jadi, jika kita ingin menjadi orang yang berkarakter baik, jangan menunggu besok apalagi menunggu sampai dapat hidayah. Berhentilah beralasan bahwa hidayah masih jauh, apalagi beralasan usia masih muda usia dan perjalanan masih panjang. Berhentilah menutupi rasa malas dengan alasan - alasan klise itu.

            Dalam dunia kerja, karakter yang baik dapat membantu seseorang untuk menjadi karyawan yang produktif dan integritas. Karyawan dengan karakter yang baik dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan dapat bekerja sama dengan baik. Ini semua sangat penting untuk keberhasilan perusahaan dan pencapaian tujuan bersama.

          Membentuk karakter tidak terlepas dari inti spiritual yang dinamakan suara hati atau fitrah. Hati adalah pendorong utama dalam pembentukan karakter. Rasulullah SAW bersabda,'Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya aka rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu." (HR Bukhari dan Muslim).

          Karakter yang terbentuk dari hati dan niat yang kuat, akan membentuk perilaku yang baik dan kebaikan-kebaikan tersebut akan keluar dengan sendirinya tanpa harus dipaksa. Kekuatan dari sebuah karakter dihasilkan dari gabungan tiga hal berikut:

  • Head (pikiran sebagai motornya)
    Pikiran ibarat mesin yang dapat mengarahkan serta memberi komando kepada tubuh untuk bergerak. Maka penting untuk memiliki mindset positif dan pikiran yang terbuka untuk terus tumbuh dan berkembang.
  • Heart (emosi sebagai bahan bakarnya)
    Hati sebagai penimbang atas apa yang diperintahkan oleh pikiran, juga tak kalah penting dan berperan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan motor/mesin yang sudah siap untuk jalan.
  • Dash (keberanian untuk berani)
    Berubah dan bangkit untuk menjadi pribadi dengan karakter dan integritas yang baik, membutuhkan keberanian. Berani keluar dari zona nyaman, berani melawan rasa malas, berani melakukan hal yang tidak biasa dilakukan. Bahkan berani untuk menghadapi lingkungan yang mungkin bisa saja kurang mendukung langkah kita untuk berubah.

          Ketika kita sudah mampu menggabungkan ketiga kekuatan tersebut maka remarkable performance (performa yang luar biasa) akan didapatkan. 

Kepribadian dan karakter yang kuat dibentuk oleh pikiran positif yang setiap hari anda ciptakan. Maka mari pikirkan tentang nasib kita sejak dini sebelum karakter buruk menidas nasib baik yang sudah menjadi impian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun