Mohon tunggu...
Tia Oktaviani
Tia Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

KKN MIT Ke 14 Kelompok 78

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Populerkan Permainan Badminton KKN MIT Kelompok 78 Mengajak Anak-Anak Desa Latihan Rutin di Aula Balai Desa

26 Agustus 2022   16:46 Diperbarui: 26 Agustus 2022   16:51 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga adalah sesuatu kegiatan atau gerakan yang dapat menyehatkan jasmani dan rohani yang bisa dilakukan di semua kalangan. 

Olahraga juga termasuk sebagai kebutuhan pokok manusia dalam menjaga daya tubuh agar tetap optimal dalam malakukan kegiatan sehari-hari. Jika olahraga rutin dilakukan maka massa otot juga meningkat karena otot yang mula nya istirahat menjadi aktif dan mulai membesar.

Badminton adalah salah satu cabang olahraga yang sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia. Olahraga badminton menggunakan alat yang disebutt raket yang dimana alatnya berbentuk bulat, berongga dan memiliki gagang. Alat ini biasanya di mainkan satu lawan satu (tunggal) ataupun dua lawan dua (ganda)

Badminton atau bulutangkis bertujuan untuk memukul kok (shuttlecock) untuk melewati jaring lawan dan mencegah lawan melakukan sebaliknya. 

Jika kok jatuh di bidang permainan musuh maka terhitung point dan begitupun dengan sebaliknya dan juga apabila kok yang di pukul keluar dari garis bidang permainan musuh maka musuh menperoleh point, hal ini disebut dengan out.

Sejarah badminton
Sebelum bulutangkis masuk cabang olahraga yang dicobakan dalam olimpiade 1972, bulutangkis tercipta di berbagai negara dengan nama yang berbeda-beda dan dan hampir mirip, negara tersebut antara lain

Tionghoa pada abad ke 5 , warga cina sedang bermain olahra dengan nama permainan ti jian zi. Permainan ti jian zi adalah suatu bentuk permainan dengan menggunakan bulu ayam menyerupai suttlecock yang dimainkan dengan ditendang keatas yang dinamai dengan permainan bulutangkis dengan istilah tersebut munculah istilah Shuttle (atau bolak-balik).

Pada abad ke-16 di Inggris terdapat sebuah permainan yang bernama Battledores dan Shuttlecocks. Battledosre memiliki sebuah sejara yang diambil dari sebuah dayung atau tongkat yang biasa dipakai sebagai alat pukul untuk menjaga agar Shuttlecocks tidak terjatuh ke tanah.

Dan pada di negara India pada tahun 1860 sebuah permainan yang populer yang bernama Poona yang diambil dari nama kota yaitu Pune. 

Menurut Djatmiko Irawan, dan Asmadi (2004) menyatakan bahwa asal-usul bulutangkis itu berasal dari India. Permainan yang sejenis bulutangkis telah di jumpai dan di mainkan oleh tentara Inggris yang pada saat itu sedang bertugas di India dan permainan tersebut sudah populer di masyarakat India pada saat itu yang dikenal dengan nama Poona.

Permainan bulutangkis kian berubah dengan mengikuti zaman pada saat abad ke-19 di kota Pune yang dimana permainan bulutangkis sudah dilengkapi dengan jaring dan terdapat perubahan sifat permainan nya, yang dilakukan secara berhadapan atau kompetisi. 

Dan pada tahun 1877 dibentuk lah sebuah perkumpulan yang bernama Bath Badminton Club, yang kemudian mengembangkan beberapa peraturan pada permainan bulutangkis yang sekarang menjadi cabang olahraga yang dibentuk pada tahun 1893. Dan dibagi menjadi beberapa partai yaitu kategori ganda putra, ganda putri dan campuran putra dan putri.

Dan pada 4 April 1899 dibuat lah turnamen internasional pertama kali di Guildford Inggris, kejuaraan tersebut diberinama The Open English Championships. 

Yang saat ini dapat kita kenal dengan All England, pada saat turnamen pertama tersebut hanya terdapat tiga partai saja yang dipertandingkan yaitu ganda campuran, ganda putra, dan ganda putri, yang diikuti oleh beberapa negara di kawasan Britania dan sekitarnya yang diikuti hingga sampai pertengahan abad ke-20.

Dan kapan olahraga bulutangkis di Indonesia di populerkan.? Bulutangkis mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1930 an pada masa penjajahan belanda. Kemudian tiga tahun berselang di Indonesia didirikan organisasi bulutangkis pertama pada tahun 1933. 

Organisasi ini didirikan di Jakarta dan diberi nama Bataviase Bond dan Bataviase Badminton League. Dan pada tahun 1951 berdirilah sebuah perkumpulan yang bernama Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI). Dan bulutangkis diperkenalkan di Indonesia melalui penjajahan Inggris.

Diatas adalah beberapa pemaparan sejarah tentang bagaimana salah satu awal mula cabang olahraga yaitu bulutangkis, yang dahulu disebut sebagai sebuah permainan sederhana, hingga saat ini menjadi salah satu cabang olahraga internasional. 

Dan menjadi sebuah kebanggan bagi masyarakat Indonesia karena banyak sekali masyarakat yang gemar dengan salah satu olahraga ini, selain digemari oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia. Indonesia juga memiliki beberapa atlit yang telah banyak meraih kejuaraan. Dan berikut adalah prestasi-prestasi bulutangkis Indonesia yang telah di raih oleh para atlit:

Liem Swie King
Liem Swie King yang biasa dikenal dengan King adalah salah satu atlit legenda dari Indonesia yang telah aktif di cabang olahraga Bulutangkis diantara tahun 1970-an hingga 1980, beliau sudah banyak menorehkan prestasi, yaitu pada tahun 1978,1979 dan 1981 yang meraih kejuaraan All England.

Rudy Hartono
Rudy Hartono yang memiliki sebuah julukuan yaitu Wonderboy beliau juga merupakan seorang legend dari Indonesia yang berhasil menorehkan juara All England sebanyak 8 kali dan meraih 4 gelar di Thomas Cup. Selain memiliki julukan Wonderboy Rudy Hartono juga berhasil mendapatkan 23 kali gelar juara turnamen dunia yang juga memiliki julukan pebulu tangkis terbaik. Dalam sejarah Indonesia.

Susy Susanti
Susi Susanti dianggap sebagai pemain tunggal putri terbaik yang dimiliki Indonesia.  Ia tercatat sebagai atlet tunggal putri pertama dan satu-satunya yang berhasil membawa pulang medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992.

Taufik hidayat
Pada 1998: Juara Brunei Open
 Pada 1999: Juara Indonesia Open, Juara SEA Games,runner Up All England
 Pada 2000: Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia, Runner Up All England
 Pada 2001: Juara Singapore Open, Bronze Kejuaraan dunia
 Pada 2002: Juara Sanyo-BNI Maybank Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games
 Pada 2003: Juara Sanyo-BNI Maybank Indonesia Open
Pada 2004: Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade
Pada 2005: Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia
Pada 2006: Juara Indonesia Open, Juara Asian Games
Pada 2007: Juara Kejuaraan Asia, Juara SEA Games
Pada 2008: Juara Macau Open
Pada 2009: Juara US Open, Juara India Open
 Pada 2010: Juara Canada Open, Juara Indonesia GP Gold, Juara French Open SS, Runner up kejuaraan Dunia.
Dan prestasi-prestasi atlit lainnya
SEA Games 1977 Kuala Lumpur: sektor individu 4 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 1979 Jakarta: sektor individu 4 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 1981 Manila: sektor individu 5 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 1983 Singapura: sektor individu 4 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 1985 Bangkok: sektor individu 4 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 1987 Jakarta: sektor individu 5 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 1989 Kuala Lumpur: sektor individu 5 emas; beregu 1 emas (putri);
SEA Games 1991 Manila: sektor individu 5 emas; beregu 1 emas (putri);
SEA Games 1993 Singapura: sektor individu 4 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 1995 Chiang Mai: sektor individu 4 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 1997 Jakarta: sektor individu 5 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 1999 Bandar Seri Begawan: sektor individu 3 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 2001 Kuala Lumpur: sektor individu 3 emas; beregu 1 emas (putri);
SEA Games 2003 Hanoi & Ho Chi Minh City: sektor individu 2 emas; beregu 1 emas (putra);
SEA Games 2005 Manila: sektor individu 4 emas; beregu 0 emas;
SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima: sektor individu 5 emas; beregu 2 emas;
SEA Games 2009 Vientiane: sektor individu 3 emas; beregu 1 emas (putra);
SEA Games 2011 Palembang & Jakarta: sektor individu 4 emas; beregu 1 emas (putra);
SEA Games 2013 Naypyidaw: sektor individu 3 emas; beregu (tidak dipertandingkan);
SEA Games 2015 Singapura: sektor individu 2 emas; beregu 1 emas (putra);
SEA Games 2017 Kuala Lumpur: sektor individu 1 emas; beregu 1 emas (putra);
SEA Games 2019 Manila: 3 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.

Manfaat dan tujuan kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk melihat dan mengasah kemampuan-kemampuan anak remaja dalam menyalurkan bakatnya yang terpendam. Selain mengasah kemampuan, kegiatan ini juga dapat menjadi dampak positif pentingnya olahraga yang membuat kesehatan jasmani kita semakin bugar. 

Salah satu manfaat dalam olahraga ini yaitu dapat menurunkan berat badan juga dapat membantu membentuk otot-otot, selain dari itu kegiatan ini juga dapat membantu kesehatan organ jantung sekaligus meningkatkan kesehatan tulang dan menurunkan risiko diabetes.

Peluang dan tantangan
Jika dilihat dari prstasi para atlet Indonesia bisa dikatakan bahwa Indonesia selalu sukses membawa atlet bulutangkis mereka ke ranah internasional. Hal ini sangat memungkinkan bagi para anak-anak desa dalaam melatih bakatnya dalam bidang bulutangkis dan menjadi penerus prestasi Indonesia dibidang olahraga badminton 

Dengan berlatih dengan giat dan keras. Akan tetapi berlatih dengan giat dan keras tidak cukup tanpa adanya fasilitas yang memadahi. Perlunya pemerintah membangun dan menyediakan sekolah atlet di desa-desa mungkin sangat bisa mengembangkan minat bakat para remaja-remaja desa sehingga menciptakan peluang terciptanya atlet-altlet berkualitas.

Desa Campursari merupakan salah satu daerah yang rutin melakukan kegiatan olahraga, bahkan kerap kali melakukan pertandingan keolahragaan. 

Adapun cabang lomba yang rutin dilakukan hingga saat ini adalah Sepakbola, Bola Volly dan Badminton. Selain untuk kepentingan Kesehatan, dengan melakukan olahraga, masyarakat desa Campursari memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjalin talisilaturahmi antar sesama.

Salah satu olahraga yang paling digemari masyarakat campursari yakni Badminton, berbagai kalangan pun turut andil dalam olahraga ini mulai usia anak-anak, remaja, hingga lansia. 

Selain semangat yang membara dalam berolahraga, pemerintah desa Campursari pun meyediakan wadah untuk masyarakatnya dalam menuangkan minat dan bakatnya, khususnya dibidang olahraga. Salah satu contohnya adalah disediakannya lapangan badminton yang dapat digunakan oleh masyarakat disetiap harinya. 

Salah satu program kerja yang dilakukan oleh KKN MIT 14 Kelompok 78 yakni bermain dan belajar badminton Bersama anak-anak desa Campursari dan disambut dengan sangat antusias.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun