Tak ingin kalah dengan gencarnya era digital dan hiruk pikuk yang terjadi di daerah perkotaan, sehingga berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Desa Campursari untuk memberdayakan masyarakatnya dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Seperti yang telah diketahui bahwa setiap daerah/pedesaan memiliki karakteristik dan ciri khas yang berbeda-beda sehingga dapat menimalisir persaingan antar sesama.
Desa Campursari merupakan salah satu contoh daerah yang sangat strategis yang terletak di  Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah, Desa ini tergolong strategis  karena dari segi tempatnya yang tak jauh dari pusat kota Temanggung namun masih memiliki unsur atau vibes pedesaan yang masih asri karena kesejukannya dan berbagai macam lahan pertanian dan perkebunan yang terhampar disetiap sisinya, dan uniknya lagi Desa ini diapit oleh 2 pegunungan yang menjulang. Desa Campursari sudah tak asing lagi ditelinga para masyarakat Temanggung karena dikategorikan sebagai desa percontohan untuk desa-desa yang ada di Temanngung karena kondisi dan keadaannya yang dimanfaatkan dengan sangat baik.
Desa Campursari terdiri dari 6 dusun dan memiliki penduduk sekitar kurang lebih sebanyak 2.000 jiwa. Ada banyak potensi desa yang bisa dikelola dan dikembangkan Bersama masyarakat sekitar seperti halnya :
1. Pertanian dan Perkebunan
Tak diragukan lagi, kesuburan tanah didaerah sekitar pegunungan sangatlah subur dan iklim suhu dingin yang mendukung beberapa tanaman pertanian, sehingga masyarakat Desa Campursari tentunya memanfaatkan kesempatan emas tersebut, diantaranya menanam cabai, tomat dan sayuran lainnya. Tak hanya itu, sebagai Daerah yang berada dikawasan Temanggung yang dikenal dengan Gudangnya Tembakau, tentunya masyarakat  Campursari juga ikut melestarikan ciri khas daerah Temanggung tersebut, hal tersebut dapat dibuktikan dengan persawahan yang dipenuhi dengan tanaman tembakau.
           Â
2. Kesenian dan Kebudayaan
Tak hanya kondisi pertanian yang sukses, desa ini juga kaya akan berbagai macam Seni dan Kebudayaan. Ada  beberapa kesenian yang hingga kini masih dilestarikan diantaranya adalah Kesenian Kuda Lumping dan juga Buto Gedruk, kedua kesenian ini melibatkan pemuda-pemuda desa Campursari untuk terjun langsung dalam memainkannya, sehingga memberikan kesan yang luar biasa dikarenakan zaman sekarang pemuda pada umumnya seakan sudah tidak memiliki kesadaran untuk melestarikan budaya leluhur, melainkan disibukkan dengan gadget dan dunia maya, namun pemuda di desa Campursari dengan senang hati untuk melestarikan warisan leluhur tersebut. Selain kesenian, masyarakat campursari sangat menjunjung tinggi nilai keagamaan seperti halnya pengajian-pengajuan tiap malam jum'at rutin dilaksanakan dan peringatan hari-hari besar Islam juga diselengggarakan dengan meriah.
3. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)