Mohon tunggu...
Dymas Saputra
Dymas Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Kompetensi Diri Guna Membuat Daya Saing Lulusan dalam Lingkungan Masyarakat

18 April 2024   13:35 Diperbarui: 18 April 2024   13:35 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aksi Nyata Mahasiswa Nanti (Masa Depan Bangsa)

Lembar demi lembar perjuangan telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Keadaan bangsa yang sekarang ini merupakan warisan generasi 20 tahun yang lampau. Citra kejayaan dan keterpurukan bangsa bersatu dalam sebuah drama reformasi yang kian redup dan membawa kita kembali ke masa-masa yang telah berlalu. Peran mahasiswa di zaman sekarang bukanlah lagi mencapai kemerdekaan, ataupun mengangkat senjata untuk menyerbu benteng lawan. Peran riilnya adalah mahasiswa dapat berpartisipasi aktif dalam mewujudkan kestabilan dan kemantapan nasional.

Kini Indonesia telah dihadapkan pada berbagai macam masalah, baik masalah di bidang sosial, politik, ekonomi, pangan, kesehatan, teknologi dan informasi. Disinilah peran mahasiswa edukator sangat diperlukan untuk ikut andil dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang melanda bangsa kita saat ini. peran-peran yang harus di tumbuhkan dalam setiap diri mahasiswa adalah sebagai berikut:

Mahasiswa Sebagai Motivator 

Sebagai generasi intelektual dan sebagai motivator, mahasiswa diharapkan dapat berperan untuk mendorong pembangunan perkenomian di pedesaan. Terutama, dengan disiplin ilmu yang dimiliki selama kuliah di perguruan tinggi, mampu menjadi modal memotivasi masyarakat agar bekerja keras membangun desa. mahasiswa merupakan motivator dan fasilitator pembangunan karena ilmu yang dimiliki, harus diterapkan dalam kehidupan dalam masyarakat di desa. Mengingat mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai kualitas baik, maka dituntut untuk selalu bersikap kritis dalam proses pembangunan ekonomi bangsa (Wacik, 2006). Jadi, yang harus dilakukan mahasiswa sebelum banar-benar terjun kepada masyarakat terutama menjadi motivator adalah memiliki sejumlah kriteria, antara lain: kemampuan (ability), kapasitas (capacity), keahlian/kecakapan (skill) dalam berkomunikasi, memotivasi, dan yang lainnya adalah; pengetahuan/wawasan (knowledge); pengalaman (experience); kemampuan mengembangkan pengaruh (influence); kemampuan menggalang solidaritas (Solidarity maker); serta kemampuan memecahkan masalah (decision making) (Haris, 2001).

Mahasiswa Sebagai Akselerator 

Sebagai akselerator, banyak orang mengatakannya sebagai agent perubahan, memiliki ide-ide cemerlang dan kapasitas intelektual, pembangun peradaban, hingga kata-kata lainnya yang menunjukan kepahlawanan mahasiswa. Disebutlah mahasiswa sebagai pengawal kemerdekaan republik Indonesia tahun 45, meruntuhkan rezim orde lama tahun 65, hingga melahirkan reformasi dan meruntuhkan rezim orde baru tahun 98. Semua itu, pada dasarnya adalah sebuah atribut yang melekat pada mahasiswa. Sama halnya dengan kata mahasiswa itu sendiri yang hanyalah berarti sebuah atribut dalam difrensiasi sosial yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa pada dasarnya sama dengan kata pedagang, petani, atau pemulung sampah (Firdaus, 2004).

Mahasiswa Kunci Pembangunan Ekonomi Bangsa

Mahasiswa sebagai ujung tombak yang menjelma menjadi sebuah amunisi dari maju mundurnya sebuah bangsa harus senantiasa siap untuk selalu berkiprah dan memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan Negara kita. Sebagai mana yang telah diharapkan oleh proklamator tanah negeri ini. Dengan harapan mudah-mudahan semua mahasiswa dan generasi penerus harapan bangsa, dapat menjelma menjadi Bil Gates-Bil Gates masa depan, yang senantiasa menjadi motor pergerakkan kemajuan bangsa. Kalau dulu, pahlawan adalah yang gugur di medan pertempuran, kini pahlawan adalah yang mampu membawa rakyat menuju kesejahteraan yang hakiki. Kita semua tentu berharap para mahasiswa berada kembali di garis depan dalam menaklukkan dan memanfaatkan tantangan global.

PENUTUP

Sekelumit permasalahan yang membelenggu tubuh mahasiswa Indonesia adalah sebuah gambaran bahwasanya pola pendidikan yang ada selama ini telah gagal membentuk mahasiswa Indonesia yang tangguh dan bermoral. Pola kaderisasi yang pro kepentingan politik tertentu membawa mahasiswa selalu berpikir praktis, hal ini dibuktikan dengan banyaknya organisasi-organisasi mahasiswa yang merupakan underbow partai-partai politik tertentu. Sehingga mahasiswa menjadi terkotak-kotak dengan warnanya masing-masing. Faktanya saat ini, kondisi mahasiswa sedang mengalami kemerosotan. Ini disebabkan karena adanya miss management yang terjadi di tingkat elit maupun bawahan. Stagnasi dan ketidakjelasan yang terjadi jelas menelantarkan sebagian aktifis-aktifis mahasiswa yang sebetulnya mempunyai potensi yang cukup bisa diandalkan, sehingga mahasiswa saat ini menjadi pohon yang rindang tetapi tak berbuah atau sebait puisi tanpa kata-kata bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun