Menurut pendapat (Tarigan, 2008: 3-4), menulis termasuk diantara hasil belajar siswa dalam proses pendidikan, dan kemampuan ini termasuk dalam kategori psikomotorik. Dalam aktivitas ini, penulis harus cerdik dalam menggunakan grafologi, tata bahasa, dan kosakata. Dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia disekolah, mahir dalam menulis memang begitu penting untuk anak sekolah. Hal tersebut dikarenakan menulis adalah salah satu kemampuan berbahasa yang dipakai untuk berinteraksi secara tidak langsung tanpa bertemu orang-orang.
Kebolehan dalam keterampilan menulis memerlukan pelajar untuk mahir dalam memanfaatkan struktur bahasa agar penulisan yang dihasilkan menyenangkan ketika dibaca. Kemahiran menulis dianggap produktif karena kemahiran itu terhasil daripada proses penggabungan maklumat yang didengar dan dibaca, lalu diungkapkan semula dalam tulisan. Individu yang mempunyai kemahiran menulis bisa menyatakan pemikiran serta ide mereka untuk menggapai tujuan tersebut. Ide boleh berupa kenyataan, observasi, penyelidikan, pemikiran, serta analisis tentang isu.
Sementara itu,melalui pemikiran Hugo Hartig (Tarigan, 2008, hlm. 25), tujuan menulis dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Persuasif (tujuan meyakinkan)
Tulisan tersebut memiliki arti untuk memastikan bahwa pembaca yakin akan kebenaran ide yang disajikan penulis.
2. Informasi (tujuan memberikan informasi)
Tulisan tersebut berarti menyampaikan informasi untuk pembaca mengenai salah satu topik yang disampaikan oleh penulis.
3. Pemecahan masalah (tujuan menyelesaikan masalah)
Penulis bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi melalui tulisannya. Penulis berusaha menjelaskan gagasannya agar mudah dipahami pembaca.
4. Altruistik (tujuan memberikan kesenangan)
Penulis bermaksud untuk memberikan kesenangan kepada pembaca melalui karyanya dan menghindari membuat pembaca merasa sedih atau kecewa.
