Menurut kesaksian beberapa masyarakat, sudah pernah mereka menyampaikan usulan agar di desa atau setidaknya di dekat desa itu didirikan satu tower pemancar sinyal. Namun, karena berbagai alasan sampai sekarang belum ada tower yang berdiri. Wahh... kapan, yah? Anak sekolah butuh banget lho.
Ketiga, aliran listrik kurang stabil dan kerap diputus. Bahkan, bisa sampai berhari-hari. Alhasil, peralatan elektronik pun banyak yang rusak dan terbakar. Aktivitas harian pun terganggu.Â
Sudah jaringannya sulit didapat, listriknya pun diputus. Wuihh... yang sabar yah Amang!
Keempat, akses pendidikan masih minim. Di desa ini hanya ada satu SDN dan satu SMPS. Tidak ada satu pun SMAS/N. Jumlah tersebut masih amat kurang memadai.
Penantian kasih
Seperti judulnya, menanti kasih, demikian kami menantikan salam kasih dari dunia luar (he he he) untuk kami yang tinggal di Desa Siantar Sitanduk.Â
Kami berharap bahwa ke depannya dalam waktu dekat ini, perangkat desa+pemerintah daerah+bila perlu pemerintah di pusat memberikan cintanya (sedikit saja) ke desa ini.
Terlebih, kami menantikan kasih yang dapat diterima alat komunikasi elektronik ini agar alat ini berfungsi seyogyanya. Juga, anak dan adik-adik didik kami di SD dan SMP dapat mengakses informasi dari luar untuk pendidikan mereka. Agar, mereka tidak jauh ketinggalan dari anak-anak sekolah yang ada di kota sana.
Apakah kasih kami akan dibalas?
Kami sangat berharap dengan penuh sukacita.
Salam hangat
dan