Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rekomendasi 5 Soft Skill yang Cocok Diasah Selama Bulan Ramadhan

15 April 2021   01:30 Diperbarui: 15 April 2021   01:45 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih berhubungan dengan tulisan per 14 April 2021. Ramadhan menjadi bulan penuh berkah, meski masih dalam frame pandemi Covid 19. Kiranya, bulan suci ini menjadi satu momen berharga bagi kaum Muslim untuk meningkatkan kualitas diri dan hubungan baik secara pribadi pun kolektif.

Maksudnya, selama masa Ramadhan 2021 ini, ada hal-hal baru yang dapat dikembangkan. Tentu itu akan menjadi karakter atau keutamaan yang menambah keseruan berpuasa di masa pandemi Covid ini. Yah, perlu diakui bahwa ada sisi positif dari pandemi, yakni watu luang untuk mengasah diri cukup bahkan lebih, sampai-sampai bertumpahan. He he he, just kidding.

Kalau pun tidak ada hal baru, hal-hal lama pun bisa semakin dimutakhirkan. Kita tentu mengenal istilah soft skill. Ya, tepat. Dia adalah saudara kandung dari hard skill. Dan, arah yang hendak kita telusuri adalah soft skill. Kita akan bicarakan itu dalam konteks Ramadhan di tengah situasi pandemi.

---

Soft Skill merupakan kemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain (interpersonal skill), berhubungan dengan Tuhan (transpersonal skill), dan menata diri sendiri (intrapersonal skill). Di dalam soft skill, ada kandungan emosi, spiritual, etika, dan moral. Kemampuan ini sulit diukur, sebab bersifat subjektif. Tetapi, patut dan wajib dilatih atau dikembangkan.

Masa Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk mengasahnya lebih efisien. Tanpa mengabaikan masa di luar puasa, masa Ramadhan punya makna untuk mengarahkan umat Islam bertekun dalam olah spiritual, ketaatan, bersyukur atas hidup, peka dengan sesama, dan menjauhi perbuatan-perbuatan tidak baik. 

Apalagi, oleh karena situasi pandemi ini, ruang dan waktu untuk melatihnya menjadi sangat luas dan terbuka. Apa yang dilatih tersebut tentunya mengarah kepada soft skill yang sudah diutarakan. Maka, kira-kira ada 5 rekomendasi jenis soft skill yang cocok untuk diasah selama bulan Ramadhan ini.

1. Bekerja sama

Orang yang kurang kritis dengan kemajuan iptek dan globalisasi akan berjalan pada sikap egoisme dan individualisme. Ia cenderung berpikir dan bertindak hanya untuk dirinya dan mengacuhkan orang lain. Tidak salah. Ada masanya, kita akan menghabiskan waktu dengan diri sendiri, tetapi itu jangan sampai berlebihan, bahkan sampai tak mau bekerja sama  (berkolaborasi) dengan yang lain.

Menjadi orang yang dapat bekerja sama harus tetap dijaga dan dipelihara. Sinergitas dalam kerja sama itu jauh lebih kuat dibanding kerja sendiri. Dalam tim dan kebersamaan, tentu kerja sama akan lebih utama demi mencapai keberhasilan bersama. 

Di masa Ramadhan, tentunya kerja sama perlu dikembangkan. Apalagi, ini masih awal masa puasa. Sikap saling mendukung, siap ditegur dan dikritik untuk perbaikan diri, dan peduli rekan/tetangga/anggota keluarga adalah nilai penting dari keindahan bekerja sama.

pexels.com
pexels.com

2. Berpikir Kritis

Poin ini rasanya tak kalah penting. Di tengah wabah hoaks dan ujaran kebencian, daya kritis yang sehat menjadi satu pencegah. Syaratnya adalah banyak membaca atau menonton berita/informasi terpercaya. Hanya dengan cara ini, gudang pengetahuan di pikiran kita bertambah.

Apalagi di masa Ramadhan, ada niat untuk memurnikan hati dan pikiran. Salah satunya adalah memurnikan pikiran dari isu-isu polemik dan miring, terutama gosip tak sehat. Malahan, setiap orang diajak untuk tegas dan berani mematahkan penyebaran isu-isu demikian dan memberikan solusi yang bersaudara dan positif.

Diambil dari kajianpustaka.com
Diambil dari kajianpustaka.com

3. Beretika

Etika itu penting. Dalam berelasi dengan orang lain, sehebat apa pun kita tanpa diimbangi etika, orang tidak akan simpati. Justru, sesederhana apa pun kita, tapi jika punya etika, orang lain akan menghormati kita. 

Terutama di masa-masa sekarang ini. Etika sudah semakin diabaikan. Adu gengsi dan harga diri kian menonjol.  Rasa santun dan hormat satu dengan yang lain makin luntur. Alhasil, muncullah pertikaian atau konflik dalam keluarga, masyarakat, dan nasional. Hanya gegara hal sepele, yakni etika.

Dan dalam masa puasa, tentu etika terhadap orang lain pun mesti diperhatikan kembali. Kita ingin jalinan tali persaudaraan antarsesama manusia itu kuat dan solid. Maka, latihlah itu dengan cara yang elegan dan tulus di keluarga, tempat kerja, sekolah, komunitas bersama, dan di tempat umum pun perlu.

Selain itu, perlu dicermati (kalau ada) sumber konflik dengan tetangga atau rekan kerja. Setelahnya, kita perlu menganalisis hal-hal apa saja yang kurang baik di dalamnya, baik dari diri sendiri pun orang lain. Setelahnya, ambil keputusan dewasa untuk berdamai dan minta maaf agar tercipta kembali suasana harmonis dan rukun.

Diambil dari sintesa.net. Sumber asli pixabay.com
Diambil dari sintesa.net. Sumber asli pixabay.com

4. Mengasah Kreativitas

Sejak mewabah secara global, Covid 19 telah memacu umat manusia untuk kreatif berproduksi. Di dunia kesehatan, semua berpacu mencari vaksin yang mutakhir. Di dunia ekonomi, orang berlomba mencari hal kreatif untuk menjaga kestabilan penghasilan. Di dunia sosial yang telah terpisah oleh karena prokes, orang berlomba menciptakan media virtual untuk bertemu.

Mengasah kreativitas saat ini sungguh urgen. Temuan-temuan orang lain barangkali tidak bisa kita tiru. Tapi, tentu ada kerja tangan yang bisa dilakukan. Selain untuk ekonomi, mengasah kreativitas juga menjadi wadah untuk aktualisasi potensi, dari yang ada menjadi makin mantap, dari yang tidak ada menjadi ada.

Di dunia sekolah juga, kalau tidak ada hal-hal kreatif penunjang PBM, tentu murid akan bosan, mengantuk, dan tidak fokus. Maka, mau tak mau guru atau tim pendidik harus kreatif mencarinya di internet. Cukup banyak hal-hal baru di sana.

Di dunia kerja juga, kreativitas menjadi nilai plus bagi seorang pekerja. Pimpinan tentu akan mencatat siapa saja bawahannya yang kreatif dan inovatif. Barangkali ada tambahan saku.

Di bulan penuh Ramadhan ini, kiranya kreativitas makin terasah. Ibu kreatif menyajikan menu sahur dan berbuka yang bergizi, sehat, dan menarik. Orang tua kreatif mendidik anak tentang bulan suci Ramadhan. Anak kreatif membantu orang tua di rumah.

pexels.com
pexels.com

5. Networking

Satu hal terakhir, yakni networking atau dalam bahasa Indonesia disebut memperluas jaringan. Menjalin relasi dengan orang luas itu penting. Tentu yang diharapkan adalah relasi yang sehat dan konstruktif.

Di masa pandemi ini, rasanya relasi dengan orang lain sudah sangat tipis. Sebab, kecil kemungkinan untuk bertemu langsung kecil akibat prokes. Pengenalan dengan tetangga di sebelah rumah, barangkali bisa tidak lagi hangat dan mendalam.

Namun, masih ada solusi. Network! Yah, internet ada kok. Android juga ada. Bisa dipakai untuk akses medsos dan profil orang lain. Bisa dipakai untuk menjalin relasi dengannya. Meski, belum tentu pribadi orang yang dilihat di medsos sesuai dengan aslinya. Tapi, tidak ada salah mencoba memperluas relasi dengan cara ini, tentu dengan batasan yang normal dan pola pikir yang kritis (2).

Di bulan Ramadhan ini, memperluas relasi persahabatan dengan luas adalah bagian dari kandungan puasa itu sendiri. Mencari sahabat sebanyak-banyaknya, dan mengurangi musuh sehabis-habisnya.

pexels.com
pexels.com
---

Akhir kata, tanpa mendiskreditkan hard skill, mari menambah pun mengembangkan soft skill di bulan Ramadhan ini. Mau pilih yang mana itu terserah pada kita. Yang penting, dilaksanakan dengan suka cita, niat yang tulus, dan doa. Oh iya, perlu juga dilatih dengan minat yang kuat, motivasi yang teguh, dan sikap yang tangguh.

"Senanglah mencari dan mencoba hal-hal baru yang mendukung kemajuan iman, etika/moral, dan sosial Anda"

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun