Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Merawat Tanaman Itu, Ibarat Merawat Baby

4 Maret 2021   15:05 Diperbarui: 4 Maret 2021   15:23 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pace e Bene.

Kita semua tentu punya aktivitas atau hobi yang disenangi, baik yang ada secara spontan (natural) maupun yang dipelajari. Kita juga tentu berusaha memberikan perhatian dan usaha terbaik untuk menikmati hobi atau kesenangan tadi.

Terkait dengan hal ini, saya punya pengalaman menarik dengan P. Markus Manurung OFMCap. Beliau merupakan ketua Yayasan Caritas PSE Keuskupan Agung Medan (KAM). Bersama dengan tim, ia sudah buat banyak kegiatan pengembangan masyarakat dan umat Katolik di beberapa wilayah di KAM.  Ia dikenal sebagai seorang pastor yang kreatif dan punya trik menarik dalam mengarahkan umat untuk berproduksi, terlebih dalam membina etos kerja.

Bukan hanya kepada umat ia memberikan pembelajaran. Terhadap dirinya sendiri, P. Markus pun mencoba mengaplikasikan ilmunya dan etos kerja yang fruitful. Hal ini tampak dalam kegiatan sehari-harinya dalam merawat, memelihara, dan menjaga tanam-tanaman yang ada di komunitas.

Kegiatan ini menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi dirinya sejak pandemi Covid 19 menjalar di Indonesia. Sebelum pandemi menyerang, ia sungguh sibuk dengan tugasnya mendampingi dan melatih umat yang ada di wilayah KAM. Tapi, oleh karena Covid 19, gerak langkahnya harus terhenti. Dengan waktu yang cukup senggang di komunitas, ia coba berfokus pada hobinya untuk tanam- menanam. Alhasil, segala bakat dan pengetahuan semakin tersalur. 

Menanam Sayur dan Buah

"Kita akali saja dengan barang-barang bekas ini! Toh masih dapat digunakan!"

Tempat menanam bagi P. Markus tidak harus di  lahan yang luas. Beliau mencoba memanfaatkan drum-drum plastik bekas. Lebih dari 10 drum bekas yang dipotong menjadi dua bagian. Selain itu, plastik bekas pembungkus detergen juga dimanfaatkan sebagai media tanam. Di dalamnyalah ditaruh bibit sayur-mayur dan buah-buahan. Simple. Jadi, barang bekas bisa dimanfaatkan menjadi media tanam.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Perawatan yang Serius, Ibarat Merawat Seorang Baby

"Dalam merawat tanaman, kita mesti memberikan perhatian dan sapaan yang intens. Tanaman ini ibarat baby yang harus diberi makan, dimandikan, diberi nutrisi, disapa, dan dimanja agar dapat bertumbuh, berkembang, dan memberikan hasil yang baik dan memuaskan!"

Memang betul. Agar tanaman yang sudah dipelihara dapat tumbuh dengan subur dan sehat, diperlukan perhatian dan "kasih" yang intens. 

Begini P. Markus telah mencobanya.

1. Sediakan tempat yang sesuai dengan jenis tanam-tanaman yang hendak ditanam: jenis tanahnya bagaimana, kadar asam-basa tanah, komposnya apa, kadar airnya gimana, dan pencahayaan yang cocok untuk tanaman yang hendak ditanaman bagaimana. Setiap tanaman tentu punya cara masing-masing untuk bertumbuh dan berkembang. Maka, perlu dicari informasi yang cukup baik dari internet maupun dari bungkus bibit yang dibeli.

Sama seperti pasangan suami-isteri yang hendak memiliki seorang baby. Mereka akan persiapkan segala yang perlu. Hal pertama yang harus diketahui adalah jenis kelamin baby yang dikandung sang isteri agar segala peralatan, pakaian, dan mainnya sesuai dengan jenis kelaminnya.

2. Berikan nutrisi yang tepat. Agar dapat tumbuh dan berkembang dengan subur dan segar, tanaman harus mendapat asupan nutrisi. Tanaman memang akan memperolehnya dari tanah. Hanya saja, itu belum cukup. Si pemelihara harus tahu nutrisi tambahan yang cocok untuk masing-masing tanaman. Sekali lagi, setiap tanaman punya kebutuhan dan selera masing-masing. 

P. Markus selalu berikan nutrisi tambahan berupa kompos padat, ecoenzyme, pupuk organik cair, air rendaman kulit pisang, dan beberapa nutrisi organik lainnya. Sengaja dipilih olehnya yang organik, demi kesehatan tanah dan kesehatan anggota komunitas yang mengonsumsinya. Baby yang dirawat juga seperti itu. Harus diberikan nutrisi yang sehat dan seimbang. 

Ecoenzyme, Dok. pribadi
Ecoenzyme, Dok. pribadi
3. Tanaman mesti dijaga dari hama yang mengganggu. Selalu saja ada hama yang menyerang tanam-tanaman, mulai dari bekicot, ulat, semut, kutu, keong kecil, dan lipan kecil. Diam-diam ternyata hama ini akan menyantap tanam-tanaman. Maka, pagi dan sore P. Markus akan berusaha mencari dan menyingkirkan hama ini. Ia juga telah mencoba meramu pestisida alami yang membantu menjaga tanaman dari hama. Kalau tidak, jangan berharap daun sayur atau buah akan ada esok hari, pasti ludes disantap atau malah mati.

Baby juga seperti itu. Orang tua bertanggung jawab menjaga dan melindungi anaknya dari segala serangan atau gangguan makhluk hidup kecil. Anak akan merasa tidak aman dan nyaman. Bisa saja anak akan menjadi sakit, kalau diganggu oleh serangga atau apa pun yang berpotensi menjadi pengganggu.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
4. Berikan air dan cahaya matahari yang cukup. Tanaman sungguh perlu diberi minum agar kadar air dalam tubuhnya tetap terjaga. Sementara itu, cahaya matahari dibutuhkan demi proses fotosintesis, temperatur tumbuhan, pertumbuhan bunga dan daun, dan pengeringan tanah agar tidak terlalu basah. Praktisnya, cahaya dibutuhkan untuk kesehatan tumbuhan. Baby pun butuh cahaya demi kesehatannya. Maka, sekali-kali, baby perlu dijemur tentu dengan sesuai dengan aturan kesehatan.

5. Tanaman pun butuh sapaan. Kata-kata punya kekuatan yang sungguh bisa dirasakan, bukan hanya manusia tetapi juga makhluk hidup yang lain, termasuk tanaman. Untuk itu, sesering mungkin, tanaman disapa dan diajak berdialog, ditanya kabarnya baik pagi, siang, atau sore. Tanaman yang sering disapa dengan baik setiap hari akan menunjukkan pertumbuhan yang baik pula; gemuk, segar, dan warnanya cerah.

6. Selalu setia, displin, dan konsisten (etos kerja) dengan perawatan dan pemeliharaan tanaman. 

Nah, demikianlah hal-hal sederhana itu dilakukan oleh P. Markus setiap harinya; mulai dari memakai barang-barang bekas sebagai media tanam hingga perawatan yang sungguh "memanjakan" tanaman. Memang, demi hasil yang terbaik dan optimal, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh bahkan kalau hal itu dianggap sepele seperti menyapa dan berdialog dengan si tanaman.

Baby yang sedang dirawat P. Markus bukan baby manusia; tanaman sayuran dan buah-buahan. Tapi, kasih sayang dan perhatiannya ke tanaman tersebut sungguh serius dan konsisten, demi pertumbuhan dan hasil dari si tanaman serta pengoptimalan nilai-nilai etos kerja.

Alhasil, produksi sayur dan buah di komunitas terjamin dan selalu ada. Jadi, tidak perlu beli banyak sayur dari pasar, hanya beberapa saja sebagai variasi tambahan. Pula, sayur dan buah yang dikonsumsi sudah pasti organik, karena dirawat dan dibesarkan "secara" organik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun