Mohon tunggu...
JPIC Kapusin Medan
JPIC Kapusin Medan Mohon Tunggu... Lainnya - Capuchin Brother

Fransiskan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Merawat Tanaman Itu, Ibarat Merawat Baby

4 Maret 2021   15:05 Diperbarui: 4 Maret 2021   15:23 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begini P. Markus telah mencobanya.

1. Sediakan tempat yang sesuai dengan jenis tanam-tanaman yang hendak ditanam: jenis tanahnya bagaimana, kadar asam-basa tanah, komposnya apa, kadar airnya gimana, dan pencahayaan yang cocok untuk tanaman yang hendak ditanaman bagaimana. Setiap tanaman tentu punya cara masing-masing untuk bertumbuh dan berkembang. Maka, perlu dicari informasi yang cukup baik dari internet maupun dari bungkus bibit yang dibeli.

Sama seperti pasangan suami-isteri yang hendak memiliki seorang baby. Mereka akan persiapkan segala yang perlu. Hal pertama yang harus diketahui adalah jenis kelamin baby yang dikandung sang isteri agar segala peralatan, pakaian, dan mainnya sesuai dengan jenis kelaminnya.

2. Berikan nutrisi yang tepat. Agar dapat tumbuh dan berkembang dengan subur dan segar, tanaman harus mendapat asupan nutrisi. Tanaman memang akan memperolehnya dari tanah. Hanya saja, itu belum cukup. Si pemelihara harus tahu nutrisi tambahan yang cocok untuk masing-masing tanaman. Sekali lagi, setiap tanaman punya kebutuhan dan selera masing-masing. 

P. Markus selalu berikan nutrisi tambahan berupa kompos padat, ecoenzyme, pupuk organik cair, air rendaman kulit pisang, dan beberapa nutrisi organik lainnya. Sengaja dipilih olehnya yang organik, demi kesehatan tanah dan kesehatan anggota komunitas yang mengonsumsinya. Baby yang dirawat juga seperti itu. Harus diberikan nutrisi yang sehat dan seimbang. 

Ecoenzyme, Dok. pribadi
Ecoenzyme, Dok. pribadi
3. Tanaman mesti dijaga dari hama yang mengganggu. Selalu saja ada hama yang menyerang tanam-tanaman, mulai dari bekicot, ulat, semut, kutu, keong kecil, dan lipan kecil. Diam-diam ternyata hama ini akan menyantap tanam-tanaman. Maka, pagi dan sore P. Markus akan berusaha mencari dan menyingkirkan hama ini. Ia juga telah mencoba meramu pestisida alami yang membantu menjaga tanaman dari hama. Kalau tidak, jangan berharap daun sayur atau buah akan ada esok hari, pasti ludes disantap atau malah mati.

Baby juga seperti itu. Orang tua bertanggung jawab menjaga dan melindungi anaknya dari segala serangan atau gangguan makhluk hidup kecil. Anak akan merasa tidak aman dan nyaman. Bisa saja anak akan menjadi sakit, kalau diganggu oleh serangga atau apa pun yang berpotensi menjadi pengganggu.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
4. Berikan air dan cahaya matahari yang cukup. Tanaman sungguh perlu diberi minum agar kadar air dalam tubuhnya tetap terjaga. Sementara itu, cahaya matahari dibutuhkan demi proses fotosintesis, temperatur tumbuhan, pertumbuhan bunga dan daun, dan pengeringan tanah agar tidak terlalu basah. Praktisnya, cahaya dibutuhkan untuk kesehatan tumbuhan. Baby pun butuh cahaya demi kesehatannya. Maka, sekali-kali, baby perlu dijemur tentu dengan sesuai dengan aturan kesehatan.

5. Tanaman pun butuh sapaan. Kata-kata punya kekuatan yang sungguh bisa dirasakan, bukan hanya manusia tetapi juga makhluk hidup yang lain, termasuk tanaman. Untuk itu, sesering mungkin, tanaman disapa dan diajak berdialog, ditanya kabarnya baik pagi, siang, atau sore. Tanaman yang sering disapa dengan baik setiap hari akan menunjukkan pertumbuhan yang baik pula; gemuk, segar, dan warnanya cerah.

6. Selalu setia, displin, dan konsisten (etos kerja) dengan perawatan dan pemeliharaan tanaman. 

Nah, demikianlah hal-hal sederhana itu dilakukan oleh P. Markus setiap harinya; mulai dari memakai barang-barang bekas sebagai media tanam hingga perawatan yang sungguh "memanjakan" tanaman. Memang, demi hasil yang terbaik dan optimal, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh bahkan kalau hal itu dianggap sepele seperti menyapa dan berdialog dengan si tanaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun