6. Bahaya yang dihadapi oleh para perokok yang telah terinfeksi Covid 19 adalah pneumonia (peradangan pada kantung udara di paru-paru), acute respiratory distress syndrome (sindrom gangguan pernapasan akut), dan gagal pernapasan akut (pasokan O2 dalam darah tidak cukup sementara CO2 tidak dapat dikeluarkan dari darah). (uraian 4, 5, dan 6 diambil dari alodokter.com)
Jadi, sudah jelas dan terang bahwa merokok itu tidak baik dan tidak sehat. Bukan hanya pada masa atau situasi biasa, tetapi dalam masa pandemi Covid 19, justru terlalu banyak merokok (candu) akan memberikan efek yang fatal. Sebenarnya masih banyak hal yang dapat diuraikan, tapi apalah saya ini dengan keterbatasan kapasitas di dunia kesehatan. Namun, sedikit saja yang dibagikan asal ber-efek bagi khalayak ramai jauh menggembirakan bagi saya.
Saya yakin bahwa untuk mengurangi merokok saja sudah sulit, apalagi berhenti merokok. Tapi, alangkah berbahayanya jika ini diteruskan mengingat situasi yang sungguh rawan ini. Tambah berbahaya jika merokok dilakukan dalam kerumunan orang banyak yang tidak peduli prokes.Â
Kalau boleh, hanya mengusulkan, marilah mulai dengan rehat secara perlahan di masa pandemi ini dari rokok. Sadarilah bahaya dan dampak yang tidak diketahui dari mana asalnya. Covid selalu mengancam dimana-mana. Lalai sedikit, byurrr tubuh diserang. Mending, tubuh dan organ dalam kita masih bersih dan sehat. Bagaimana kalau sudah ada sakit penyerta yang disebabkan oleh rokok?Â
Selain dari kaca mata sakitnya, positif dari hidup tanpa rokok adalah optimalisasi hidup hemat dengan menabung dari anggaran rokok akan sungguh membantu. Ekonomi akan sedikit tersokong. Uangnya bisa dipakai untuk kebutuhan dan keperluan yang jauh lebih tepat sasaran. Keluarga akan sehat dan lingkungan segar, tanpa bau bahan kimia di rokok.
Mencoba tiada salah. Kalau pada akhirnya para sobat sudah sampai pada level berhenti merokok: Congrats! Luar biasa! dan Good Job, Bro!
Semoga ber-efek dan rasakan kebahagiaannya. Saya sudah buktikan dan rasakan bahagianya (meski bukan perokok). Sekarang giliranmu, Sobat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H