3. Ayak tepung yang sudah jadi.
4. Campurkan tepung beras dengan kelapa parut dan gula putih atau merah.
5. Setelah bahan tercampur, bentuklah campuran bahan dengan tangan. Genggam dan tekan kuat sehingga hasilnya berbentuk genggaman.
Nilai Filosofis Bagi Orang Toba
1. Bahan dasar itak gurgur adalah tepung beras. Bagi orang Toba, beras merupakan kebutuhan pokok yang selain menguatkan tubuh jasmani, juga menguatkan roh (boras, si pir ni tondi = beras penguat roh).
2. Makna kata gurgur: mendidih, berkobar. Maka, diharapkan setelah memakan itak gurgur, roh (tondi) orang yang bersangkutan lebih bersemangat dan berkobar-kobar untuk melanjutkan harapan atau cita-cita ke arah yang lebih baik.
3. Kandungan gula dalam itak gurgur menjadi simbol semangat yang kuat. Gula, pada dasarnya, mampu membangkitkan semangat. Orang yang cukup kadar gula dalam darahnya, akan terlihat energik dan kuat.
4. Secara umum itak gurgur menjadi lambang harapan dan kekuatan. Dengan mempersembahkan itak gurgur, nenek moyang orang Toba memautkan harapan kepada Mulajadi Nabolon dan dewa-dewi lainnya agar hasil usaha mereka berbuah berlimpah.
Itak Gurgur di Zaman Kontemporer
Di zaman sekarang ini, itak gurgur masih disajikan pada momen tertentu. Pada acara pesta-pesta besar orang Toba seperti pernikahan dan duka cita, itak gurgur masih menjadi hidangan yang tak dilupakan. Selain itu, pernah juga ketika hendak merantau, orang tua menyajikan itak gurgur sebelum memberangkatkan saya. Mereka berharap, agar di tempat perantauan, saya tetap bersemangat dan kuat serta terhindar dari segala niat jahat orang lain.Â
Hal ini terjadi, karena mereka masih memelihara nilai filosofis itak gurgur yang diajarkan oleh leluhur terdahulu. Memang, ada sedikit perkembangan. Bahwa, selain acara adat Toba, itak gurgur bisa disajikan sebagai santapan harian. Tentunya, sudah lebih banyak orang yang memilih itak gurgur yang dikukus.