Pasar tradisonal telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia, khususnya di Jawa Barat, Â yang telah menjadi bagian penting kehidupan sehari-hari selama beberapa generasi. Meskipun pengaruh homogenisasi budaya global semakin meningkat, pasar-pasar ini terus berkembang, menarik ribuan pengunjung setiap hari. Artikel ini akan membahas daya tarik pasar tradisional di Jawa Barat di tengah menjamurnya gerai ritel modern dan platform belanja daring.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pasar tradisional di wilayah tersebut menarik lebih dari 1,5 juta pengunjung setiap hari, menghasilkan sekitar Rp 10 miliar (USD 750.000) per hari (Pemeringah Provinsi Jawa Barat,2020). Angka-angka ini merupakan bukti popularitas pasar tradisional di Jawa Barat yang tak kunjung padam, yang menawarkan pengalaman berbelanja unik dan tidak dapat ditiru oleh gerai ritel modern atau platform belanja daring.
Salah satu alasan utama mengapa pasar tradisional tetap menarik adalah kesempatan untuk berinteraksi dengan pedagang dan pengrajin lokal. Dalam survei yang dilakukan Kementerian Perdagangan Indonesia, 80% responden menyebutkan kemampuan untuk menawar dan menegosiasikan harga sebagai daya tarik utama pasar tradisional (Kementerian Perdagangan Indonesia,2019). Selain itu, 70% responden menghargai kesempatan untuk mendukung usaha kecil dan menegah (UKM) lokal dan membeli produk unik buatan tangan yang tidak dapat ditemukan ditempat lain.
ALASAN MENGUNJUNGI PASAR TRADISIONAL
PERSENTASE
Kemampuan Menawar Dan Bernegosiasi Harga
80%
Dukungan Terhadap UKM Lokal
70%
Produk Unik Buatan Tangan
65%
Pengalaman Budaya
60%
Faktor lain yang membuat pasar tradisional menarik adalah kekayaan warisan budaya yang terkandung didalamnya. Jawa Barat terkenal dengan tradisi budayanya yang beragam, termasuk musik, tari, dan kerajinan tradisional. Pasar tradisional menyediakan wadah bagi para pengrajin lokal untuk memamerkan keterampilan dan produk mereka, sehingga pengunjung dapat merasakan langsung kekayaan keragaman budaya daerah tersebut. Faktanya, sebuah studi oleh Univeristas Indonesia menemukan bahwa 90% pengunjung pasar tradisional di Jawa Barat menyebut apresasi budaya sebagai motivasi utama kunjungan mereka (Universitas Indonesia,2018).
MOTIVASI BERKUNJUNG KE PASAR TRADISIONAL
PERSENTASE
Apresiasi Budaya
90%