Mohon tunggu...
Tia Mariatul Kibtia
Tia Mariatul Kibtia Mohon Tunggu... -

Master degree Indonesia University, Politic and International Relation of the Middle East.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepenggal Kisahku di Negeri Mullah

21 November 2012   12:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:55 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Mullah Yang Cinta Seni

Iran yang dikenal sebagai negara religius dengan semboyan “Republik Islam Iran” ternyata begitu sangat menghargai design art. Saya berkesempatan mengunjungi sebuah Museum yang menampilkan karya designer grafis dunia. Salah satunya adalah Andy Warhol, Grapich artist asal Pittsburg Amerika Serikat (1928-1987). Design-nya simple namun tampak berkelas. Ketika saya bertanya kepada guide Museum tentang alasan ketertarikan Iran yang menampilkan karya seniman asal Amerika, dia tersenyum, “Ini adalah karya seni. Tak ada hubungannnya dengan persoalan politik. Kenapa tidak kita mempublikasi karya seniman Amerika kalau memang karyanya bagus,” ujarnya dalam bahasa farsi.

Selain karya Andy Warholl ada juga karya seniman lokal Iran yang tak kalah bagusnya. Hanya saja seniman lokal dipublikasi lebih kepada karya kaligrafinya. Misalnya karya Zendeh Roudi Hosein, Mohammad Ehsaiee, Faramarz Pillaram dan Reza Mafi. Karya kaligrafi mereka sangat luar biasa. Ada beberapa karya yang tidak bisa dibaca namun keindahannya bisa dinikmati. “Memang tidak bisa dibaca, ini hanya seni saja,” jelas guide-nya kepada saya ketika menemukan kaligrafi yang begitu indah namun saya kesulitan membacanya.

Agustus 2012

Ada juga karya “nyeleneh” namun kreatif. Lukisan itu terdiri dari kuas-kuas cat bekas berbagai ukuran yang sudah usang. Namun dikasih frame indah. Para pengunjung banyak juga yang tertarik melihat barisan kuas bekas tersebut.

Penulis, Tia Maria
Sepenggal Kisahku di Iran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun