Mohon tunggu...
Siti mutiah pane
Siti mutiah pane Mohon Tunggu... Lainnya - Be your self

Tidak perlu terlihat lebih kalau itu hasil plagiyasi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Belajar Bahasa Arab Dapat Meningkatkan Kefasihan Membaca Al Quran

13 Agustus 2020   14:35 Diperbarui: 14 Agustus 2020   22:10 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Opini: Belajar Bahasa Arab Dapat Meningkatkan Kefasihan Membaca Al-Qur’an

Oleh: Siti Mutiah Pane

   Ayo Belajar Bahasa Arab!!!

Bahasa Arab merupakan frasa yang terdiri dari kata bahasa dan Arab, kata Bahasa berarti  sebuah sistem atau lambang dari suatu bunyi yang digunakan untuk meyampaikan perasaan, pikiran, ide, dan lain sebagainya.

Bahasa juga merupakan alat yang digunakan manusia untuk berinteraksi dalam kehidupannya sehari-hari. Sedangkan kata Arab merupakan nama sebuah wilayah yang terdiri dari beberapa negara, diantara negara Arab ialah Arab Saudi, Aljazair, Mesir, Irak, Palestina, Suriah, Yaman, Qatar, dan seterusnya. Maka selintas pendefenisian ini dapat diartikan bahwa Bahasa Arab ialah bahasa yang digunakan oleh orang-orang Arab. 

Namun kini popularitas Bahasa  Arab semakin mendunia sejak dijadikan bahasa Internasional oleh PBB pada tanggal 18 Desember 1973. Dilansir dengan banyaknya karya-karya ilmiah menggunakan Bahasa Arab, bahkan Al-Qur’an sendiri juga menggunakan bahasa Arab. Melihat situasi ini menuntut umat manusia untuk mempelajari Bahasa Arab.

Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an, dengan demikian kaidah yang berlaku dalam bahasa Arab berlaku juga dalam  Al-Qur’an seperti: nahwu, sharaf, balaghah, mantiq. Namun pada kaitan pembacaan Al-Qur’an atau pelafazan huruf akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan ilmu nahwu dan sharaf. 

Dimana orang yang paham mengenai nahwu dan sharaf tentunya akan meminimalisir kesalahan dalam membaca Al-Qur’an. Karena pengetahuan nahwu sharafnya ini dapat mempermudah dalam mengidentifikasi sebuah fonem atau membedakan bunyi yang satu dengan bunyi yang lain. Karena suatu bunyi dalam bahasa arab dapat menggeser arti yang seharusnya, begitu juga halnya dalam membaca Al-Qur’an. 

Contohnya: dalam ilmu sharaf  kata نُصِرَ (dia telah menolong) apabila salah dalam melafazkannya dalam hal memanjangkan huruf yang seharusnya pendek menjadi نُوْصِرَ maka akan merubah arti menjadi saling tolong menolong. 

Kemudian dalam kesalahan melafazkan dua huruf yang hampir sama pengucapnnya, karena letak atau tempat keluarnya huruf tersebut berdekatan seperti huruf zai dengan dzal atau jim. Kesalahan ini sering terjadi dalam masyarakat awam, tidak jauh seperti orang bersuku batak, sebagian orang ini masih sulit untuk menghilangkan dialek bataknya. Probelem ini menjadi hal yang sangat menarik perhatian penulis juga dalam hal ingin meluruskan membenarkan. 

Di wilayah penulis sendiri “Tapanuli”, penulis mengikuti kegiatan tadarus wanita yang usianya sudah lumayan dan dapat dikategorikan dewasa.  Penulis mendapati beberapa bacaan yang salah pengucapan, diantaranya kata عَذَبَ dibaca menjadi عَجَبَ, nah disini sekilas didengar kesalahan ini tidak begitu fatal. Namun jika orang yang mengerti kedua kata ini sudah sangat beda jauh artinya, yaitu arti seharusnya menyiksa menjadi mengagumkan.

Dalam hal ini penguasaan Bahasa Arab sangat menentukan kefasihan seseorang dalam membaca Al-Qur’an. Meskipun sebagian orang yang tidak terlalu paham Bahasa Arab bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Akan tetapi dengan pembiasaan atau istilah mumarasah bagi orang yang belajar bahasa Arab tentunya akan lebih fasih dibandingkan dengan yang tidak belajar. 

Contohnya: orang yang belajar Bahasa Arab akan lebih paham dengan kaidah, serta terbiasanya untuk melafazkan ayat-ayat Al-Qur’an karena mereka telah terbiasa dengan mufradhat-mufradhat yang mereka pelajari, baca dan yang mereka hafal. Lisan atau lidah orang yang banyak menguasai mufradhat akan meningkatkan frekuensi kecepatan baca dalam setiap detiknya. Seperti realitanya, spontan kita dapat melihat perbedaan ketika seorang penutur asli Bahasa Arab (nathiqin) dengan orang yang bukan penutur asli (Lighairi Nathiqin Biha).

Mengenai siapa yang menuturkan Bahasa Arab bukanlah problem yang begitu fatal atau dianggap tidak ada solusinya, setiap orang bisa saja berbahasa Arab dengan baik asalkan ada kemauan dan ketekunan dalam dirinya untuk mempelajari Bahasa Arab ini. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk bisa Bahasa Arab, yaitu:

  • Mengikuti ta’lim yang membahas Bahasa Arab
  • Meminta bantuan kepada yang ahli di bidang Bahasa Arab
  • Perbanyak membaca buku atau kamus yang berbahasa Arab
  • Perbanyak mendengarkan lagu berbahasa Arab
  • Perbanyak menonton film atau berita berbahasa Arab, dan masih banyak upaya dapat dilakukan untuk bisa belajar Bahasa Arab

Dengan demikian semua kalangan berhak untuk belajar Bahasa Arab mengingat pentingnya Bahasa Arab ini. Tidak ada kata terlambat dan tidak ada kata ketidakpantasan untuk bisa Bahasa Arab, karena setiap kesusahan ada kemudahan. Jadi dari kerumitan dalam belajar Bahasa Arab Allah SWT akan memberi kemudahan bagi umatnya, apalagi orang yang belajar tersebut ikhlas dan lillahi ta’ala. Salah satu urgensi belajar bahasa Arab, yaitu apabila kita bisa bahasa Arab ini otomatis dapat  meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. 

Mulai dari segi pelafazan atau makhaarijul huruf, kecepatan atau kelacaran dalam membaca, lebih lanjut lagi sampai kepada kemampuan memahami makna dari apa yang dibaca serta mengamalkan apa yang telah dibaca tersebut. Adapun hal terpenting yang perlu diingat untuk upaya bisa bahasa Arab ini ialah tanamkan rasa kecintaanmu terhadap Bahasa Arab serta munculkan pikiran bahwa kita bisa. Sebab kecintaanmu akan memberikan dorongan untuk terus berusaha dan berusaha hingga pada akhirnya predikat “bisa” itu dapat tercapai.

Penulis: Mahasiswi Universitas Negeri Sumatera Utara

DPL KKN-DR Kelompok 5: Dr. Masganti Sitorus, M. Ag 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun