Mohon tunggu...
Tia Enjelina
Tia Enjelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030043)

Communication kid

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Alchemist, Hanya Sebuah Novel yang Bisa Mengubah Hidupmu

8 Juni 2021   00:54 Diperbarui: 8 Juni 2021   01:05 3731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Sang Alkemis/dokpri

Sedang demotivasi? Buku ini cocok untukmu yang sedang mager-mageran atau masih rebahan di kasur mengumpulkan niat untuk produktif.

Jadi beberapa waktu lalu saya menggunakan fitur Instagram ask me a question untuk mendapat rekomendasi novel yang bikin semangat, dan kemudian saya menemukan beberapa teman saya yang menuliskan novel yang sama yaitu The Alchemist karya Paulo Coelho. Bukan karena judul yang menarik atau cover yang bagus, bahkan menurut saya tampilan covernya bisa dibilang terlalu usang. Namun saya tertarik untuk membeli novel ini karena penasaran mengapa hanya novel ini yang lebih banyak dituliskan di kolom pertanyaan instastory saya. So don't judge a book by it's cover is kinda impossible buat saya hehehe. Isi dari novel ini terlalu luar biasa untuk dikemas dengan sampul yang sesederhana itu.

The Alchemist adalah novel fiksi tahun 1988 karya Paulo Coelho dan merupakan karya Coelho yang paling terkenal. Di terjemahkan dalam 71 bahasa dan mencapai angka penjualan lebih dari 65 juta copy di lebih dari 160 negara. Dengan tebal 215 halaman saja, kehidupan, mimpi, cinta dan harapan dituliskan dengan suasana yang berbeda.

Berkisah tentang seorang bocah gembala Andalusia bernama Santiago melakukan perjalanan dari tanah kelahirannya di Spanyol ke gurun Mesir untuk mencari harta karun yang terkubur di Piramida. Dilema antara keinginannya untuk melihat dunia dan mengejar mimpinya yang belum pasti, atau hidup tenang bersama barang dagangan dan domba-dombanya, atau mengejar cintanya, yang membawanya dengan suatu pertemuan dengan sang alkemis, dan perjalanan yang memberikannya makna juga pelajaran hidup yang tidak ia temukan selama menggembalakan domba semasa berada di tempat asalnya. Selama perjalanan anak laki-laki itu, dia belajar mendengarkan hati dan mengikuti bahasa pertanda. Dengan melewati setiap rintangan dan rintangan yang dihadapi anak muda itu, ada pelajaran yang bisa dipetik. Setiap pelajaran mengajarkan anak laki-laki itu bahwa dia harus selalu mengikuti kata hatinya, karena itu adalah bahasa Tuhan. Dia menyadari bahwa dia harus melanjutkan apa yang menjadi takdirnya sendiri tidak peduli betapa sulitnya perjalanan itu. Dia belajar menggunakan hatinya untuk mengatasi rasa takut. Dia belajar menggunakan jiwanya untuk tidak pernah kehilangan harapan ketika menghadapi kesulitan. Dia belajar untuk fokus pada perjalanannya sendiri, mengabaikan pengaruh masyarakat. Karena hal-hal itu selalu memiliki kebenaran. Kita semua punya mimpi. Kita semua memiliki legenda kita sendiri.

Saya menyimpulkan dari sepenggal kisah pertemuan si anak laki-laki dengan seorang pria tua, bahwa manusia hidup karena harapan. Tidak ada alasan lain manusia untuk hidup selain karena impian bahwa harapan-harapannya akan terwujud. Diceritakan pertemuan Santiago dengan seorang pria tua yang berkeinginan untuk beribadah haji ke Mekkah, si pria tua sangat ingin dan mampu melakukannya, sering ia lihat orang-orang yang berasal dari negri nan jauh pergi haji ke Makkah dan sering pula ia melihat orang-orang yang lebih miskin darinya mampu melaksanakan ibadah haji. Namun pria tua itu tidak pernah pergi berangkat mewujudkan keinginannya karena ia takut kehilangan harapan-harapan yang mengisi hatinya "suatu saat aku akan pergi ke sana"

Tertulis dalam buku ini "Sedikit sekali orang yang mengikuti jalan yang telah disiapkan bagi mereka, jalan menuju takdir mereka, jalan menuju kebahagiaan. Sebagian besar orang menganggap dunia ini tempat yang penuh ancaman dan akibatnya sesuai anggapan mereka dunia ini benar benar menjadi tempat yang penuh ancaman. Hidup ini sangat murah hati pada orang-orang yang mau mengejar takdir mereka."

Buku ini saya baca ketika saya merasa tidak ada yang spesial dari diri saya, tidak ada bakat yang bisa saya kembangkan, dan trofi-trofi yang saya dapatkan semasa duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dulu hanyalah sebuah kebetulan. Kemudian ada sebuah kalimat yang membuat saya seketika berpikir, "Setiap pencarian dimulai dengan keberuntungan bagi si pemula, dan setiap pencarian diakhiri dengan ujian berat bagi si pemenang." Dan "Jika kamu memimpikan sesuatu, maka alam semesta akan bersatu untuk mewujudkannya."

Well boleh jadi kemenangan saya dulu memanglah hanya keberuntungan yang kebetulan. Namun ada alasan-alasan mengapa saya pergi ke sekolah itu, alasan mengapa saya pernah gagal masuk sekolah yang lebih keren dari sekolah saya, alasan mengapa saya bertemu dengan teman-teman baik dan guru favorit saya disana yang mengantarkan saya meraih trofi-trofi itu, itulah bukti bahwa alam semesta memang bersatu mewujudkannya yang membawa saya kepada keberuntungan itu. Membaca buku ini saat saya sedang tidak semangat pun juga sebuah kebetulan yang beralasan bahwa saya merasa Tuhan berbicara kepada saya melalui novel ini. Iya tau saya lebayyy ehehe, tapi serius, saya memang se-speechless itu setelah membaca novel ini. Saya menjadi sadar bahwa saya belum melakukan apa-apa, bahkan sekedar memikirkan apa yang saya impikan. Dari buku ini saya percaya bahwa saya akan gagal. Dan kegagalan itu adalah bagian dari proses. Seperti ketika berolahraga dan mengangkat beban, kegagalanlah yang memungkinkan seseorang untuk tumbuh. Seseorang harus dihancurkan agar bisa bangkit kembali lebih kuat. Segala sesuatu yang kita lakukan, setiap orang yang kita jumpai, dan setiap pelajaran yang dipetik adalah bagian dari kisah alam semesta. Sebuah cerita yang telah ditulis, tetapi adalah tugas kita, untuk berkontribusi di dalamnya. Karena dalam skema besar, kita hanyalah peserta dalam kehidupan. Namun, kita masih memiliki kewajiban terhadap diri kita sendiri untuk mengejar semua dan segala sesuatu yang unik bagi kita.

Dan untuk kita semua yang terkadang hidup untuk menyenangkan orang lain, menuruti kata-kata orang lain, peduli dengan opini-opini tidak penting dari orang lain tentang diri kita, buku ini akan membuka mata kita bahwa menjadi berbeda adalah hal terbesar dan paling sederhana yang bisa kita lakukan. Karena menjadi berbeda adalah menjadi diri sendiri, itu adalah kesadaran bahwa kamu adalah dirimu sendiri yang unik. Kamu adalah kamu, dan itulah kekuatanmu, karena tidak ada orang lain yang memiliki pengalamanmu. Hidup ini untuk dijalani adalah milikmu Jalani kehidupan yang ingin kamu jalani, kerjakan pekerjaan yang kamu inginkan, dan jangan biarkan siapa pun menjatuhkan kamu dari jalanmu sendiri. Karena kunci kebahagiaan adalah kepuasan karena bisa melakukan semua yang kamu sukai.

Anyway, di halaman-halaman yang masih sangat awal saya sudah menebak nebak akhir dari perjalanan si bocah laki-laki ini bahwa si anak laki-laki akan sampai di piramida dan menemukan harta karunnya setelah kegagalan demi kegagalan, dan perjalanan yang panjang. Dan tentu saja, novel seterkenal ini tidak akan diakhiri dengan narasi monoton semacam itu. Selamat membaca~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun