Mohon tunggu...
Tiaa
Tiaa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Merupakan mahasiswa program studi bahasa dan sastra Inggris

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Banyaknya Minat Pelajar dan Mahasiswa Terhadap Ekstrakurikuler dan UKM Kesenian

21 Agustus 2024   21:26 Diperbarui: 21 Agustus 2024   21:33 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muthia Lathifa Hariyanti

Di era canggih sekarang ini, kita sangat mudahmengakses informasi yang ada. Segala hal yang terjadidi dunia dapat kita ketahui dengan cepat melaluiinternet. Namun, tidak semua hal yang kita terimadapat berdampak positif bagi kita, terutama dalamsektor budaya lokal. Indonesia sangat mudahmenerima budaya-budaya asing yang masuk tanpaadanya filterisasi. 

Apalagi saat ini negara kita di dominasi oleh anak muda. Dimana anak mudakebanyakan masih suka menerima budaya luar karenaadanya tren yang menimbulkan perasaan FOMO (Fear of Missing Out). Yaitu perasaan gelisah dan cemasketika seseorang tidak mengikuti sesuatu yang sedangpopuler. Misalnya yang banyak terjadi saat ini adalahbanyaknya minat anak muda terutama kalanganpelajar dan mahasiswa terhadap Kpop dan tari-tarianTiktok. Mereka lebih hafal tarian yang sedang viral daripada tarian lokal.
 
Namun dibalik semua itu, terdapat upaya dari instansipendidikan untuk terus melestarikan budaya lokal di lingkungan sekolah maupun kampus. Yakni denganmengadakan ekstrakulikuler dan UKM yang berhubungan dengan budaya Indonesia. Misalnya, ekstrakurikuler/UKM tari, karawitan, wayang, dan pencak silat. Nyatanya tidak sedikit pelajar dan mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti kegiatanekstrakurikuler/UKM tersebut. Melalui kegiatan yang ada di dalamnya, secara tidak langsug dapatmenaikkan eksistensi budaya arif lokal. 

Tidak jarangjuga unit kegiatan tersebut melalukan show ataupertunjukkan pagelaran seni yang biasanya diadakandi gedung budaya. Hal itu tentu saja dapat menjadijembatan pengenalan budaya ke khalayak umum.Orang yang tertarik akan lebih dalam mengenal dan mencari tahu tentang kesenian apa yang baru sajadisaksikan.

Selain mengadakan pertunjukan, ekstrakurikuler/UKM tersebut juga sering tampil dalam opening ataupembukaan dalam acara besar sekolah dan kampus. Misalnya saat ada acara wisuda, maka biasanya dalamacara tersebut akan ada penampilan tari-tarian daerah. Menurut saya, ini adalah langkah yang tepat agar eksistensi kebudayaan lokal akan selalu ada di lingkungan instansi pendidikan. Saat latihan pasti para penampilnya akan mengulik lebih dalam tentangkesenian apa yang akan ditampilkannya nanti. Begitujuga saat penampilan, para pemirsa yang menyaksikanberkemungkinan akan mengulik lebih dalam tentangpenampilan tadi.
 
Selain hal tersebut diatas, ekstrakurikuler dan UKM juga biasanya mengikuti perlombaan atau kompetisiseni dan sastra dari luar maupun dalam kampus yang diadakan di tingkat siswa hingga mahasiswa. Para peserta ekstrakurikuler dan UKM akan mendapatkanhadiah bila menang dalam perlombaan. Hal ini akanmenarik semangat para pelajar atau mahasiswa untukberlatih kebudayaan lokal. Menurut saya kegiatanseperti ini adalah upaya untuk mempertahankaneksistensi budaya kearifan. 

Dari mulai para pesertamempersiapkan diri untuk tampil, hingga hari H saattampil, betapa banyak waktu yang diluangkan untukmengenal budaya tersebut? Sehingga para Lembaga, instansi, organisasi maupun komunitas sebaiknya lebihbanyak membuat lomba-lomba yang berkaitan dengankebudayaan bangsa. Untuk menarik minat anak muda, biasanya dengan membuat hadiah yang menarik bagipara pemenang.
 
Intinya adalah kegiatan dalam ekstrakurikuler dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kesenian yang diadakan di sekolah maupun kampus, akan sangatberdampak pada pelestarian budaya kearifan lokal. Karena secara langsung mengenalkan budaya tersebutke lingkup siswa ataupun mahasiswa. InstansiPendidikan sudah seharusnya mengadakanekstrakurikuler ataupun UKM yang berkaitan dengankesenian Indonesia. Seperti karawitan, kesenian beladiri pencak silat, tari, dan lain sebagainya. Karena kitasebagai anak muda merupakan pewaris budaya di masa depan untuk anak dan cucu kita. Dan hal yang paling dekat dengan diri kita merupakan lingkunganpendidikan yang hampir 18 tahun menemaniperjalanan hidup kita.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun