Teori penetrasi sosial bukanlah seperangkat aturan tentang bagaimana hubungan seharusnya berkembang, kok. Sebaliknya, teori ini membantu kita untuk menggambarkan, memprediksi, dan menjelaskan bagaimana suatu hubungan dapat berproses, terbentuk, bertahan lama, hingga akhirnya berakhir. Maka dari itu, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, segala bentuk relasi interpersonal yang berakhir karena ghosting dapat terjadi dalam suatu hubungan. Kehadiran dating apps membuat fenomena ini semakin mudah ditemukan. Meskipun menyediakan sedemikian rupa fitur untuk membantu para penggunanya berinteraksi dengan orang sesuai selera mereka, fitur-fitur tersebut tidak menampakan persona asli seseorang. Hal ini dapat menyebabkan ghosting semakin meningkat karena orang berpikir bahwa hubungan yang sedang mereka bangun tidak menguntungkan dan berakhir pada kurangnya rasa percaya terhadap pasangannya sehingga membuat proses komunikasi mereka tidak berlanjut ke tahap self disclosure atau pengungkapan diri.Â
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa meskipun ghosting terlihat terjadi secara tiba-tiba dan tak beralasan, namun dibalik semua itu terdapat penjelasan ilmiah tentang mengapa fenomena ini dapat terjadi. Apa pun alasannya, ghosting tidak dapat kita jadikan pembenaran dalam pemutusan hubungan karena dapat menyebabkan dampak psikologis bagi mereka yang mengalaminya.Â
sumber :
LeFebvre, L. E., Allen, M., Rasner, R. D., Garstad, S., Wilms, A., & Parrish, C. (2019). Ghosting in emerging adults' romantic relationships: The digital dissolution disappearance strategy. Imagination, Cognition and Personality, 39(2), 125-150.
Manning, J. (2019). Thinking about interpersonal relationships and social penetration theory: Is it the same for lesbian, gay, or bisexual people. Casing communication theory, 293-303.
Navarro, R., Larraaga, E., Yubero, S., & Vllora, B. (2020). Psychological correlates of ghosting and breadcrumbing experiences: A preliminary study among adults. International journal of environmental research and public health, 17(3), 1116.
Kadarsih, R. (2009). Teori penetrasi sosial dan hubungan interpersonal. Jurnal Dakwah, 10(1), 53-66.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H