Mohon tunggu...
Tia Sulaksono
Tia Sulaksono Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Random writer

Perempuan biasa yang suka menulis apapun

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Berkreasi dengan Flatlay

2 September 2024   16:16 Diperbarui: 2 September 2024   16:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang sudah tertulis di point pertama, pemilihan property memerlukan sedikit kecermatan. Dan yang perlu saya tekankan di sini, memotret flatlay untuk kepentingan food fotografi harus benar-benar bersih. Karena setelah di foto, makanan tidak mungkin dibuang, kan. Sebisa mungkin pakailah bahan edible sebagai pemanis penampilan terutama untuk yang bersentuhan langsung dengan makanan. Contohnya garnish minuman yang di letakkan di gelas bisa menggunakan mint asli. Garnish makanan yang diletakkan di atas piring, diantara makanan bisa menggunakan selada, parsley, daun seledri, dsb. Satu lagi yang perlu diingat, jangan meletakkan pot kotor berisi tanah di dekat makanan.

6. Editing

Kita memang fotografer, bukan editor. Tetapi memberikan sedikit sentuhan edit di foto akan menyempurnakan hasilnya. Koreksi seadanya, jangan over edit. Menaikkan kontras dan saturasi secara masif hanya akan membuat foto kita kurang nyaman dilihat. Penambahan kontras, sharp (ketajaman), brightness seperlunya saja sesuai kepentingan. Biasanya edit seperti ini untuk flatlay dengan konsep clean dan neat. Atau sesekali membuat tone yang lembut dengan mengurangi kontras sehingga berkesan faded, itu juga bukan hal buruk. Andalkan imajinasi. Karena saya menyukai darkmood, saya lebih suka mengeditnya di lightroom dengan tone moody.


7. Bagi pengguna handphone

Memotret menggunakan hape sedikit beda dengan kamera. Yang sering terjadi adalah distorsi. Misalnya piring atau mangkok tidak tampak bulat sempurna (meleyot), gelas tampak miring. Untuk mengatasi meleyot, jarak kamera dengan obyek harus diperhatikan. Fotolah dengan jarak yang pas. Tentu saja ini sesuai feeling kita. Biasanya jika BG bergaris, maka garis itulah sebagai patokan. Kita tinggal meluruskan angle sesuai garis. Jika garis sudah tampak lurus, baru tekan tombol shutter. Untuk BG polos berbentuk kotak, gunakan sisi luar background.

Sedangkan gelas/mangkok yang tampak miring, solusinya adalah mengganjal. Bisa dengan koin, lipatan kertas, plastisin, dsb. Ganjal satu sisi hingga di layar tampak benar-benar lurus (ditandai dengan permukaan gelas yang bulat sempurna atau bagian badan gelas tidak tampak).

Agar foto tidak blur bisa menggunakan tripod atau bisa juga hanya dengan mengunci auto nya. Biasanya di hape ada kunci AF/AE (di hape saya dengan menyentuh layarnya di obyek yang kita pilih yang tampak di layar).

Demikian sedikit yang bisa saya sampaikan. Memang sebagai fotografer, kita seolah dituntut multi talented. Bisa memotret, bisa seperti editor, bisa styling, bisa bersih-bersih juga. 

Saya harap keterangan di atas cukup bisa dipahami. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf.

Sharing sederhana ini berdasarkan teori dari berbagai sumber dan hasil pengalaman pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun