Bahkan kini Takemoto-san sudah bisa berjalan-jalan secara mandiri ke luar komplek sekolah. Takemoto-san menerima pelajaran menggunakan tongkat untuk membantu berjalan di tempat-tempat umum. Kini dia bisa membedakan jalanan aspal, trotoar, serta tempat-tempat lainnya dengan ujung tongkatnya. Dia pun bisa mengindari lobang dan saluran air di pinggir jalan. Takemoto-san begitu menikmati kebebasannya.
“Saya bahagia sekali. Ini sudah menjadi impian lama saya. Rasanya saya sudah sering merasakan hal seperti ini dalam mimpi-mimpi saya. Dan kini semua itu menjadi hal yang nyata. Sungguh, saya merasa seperti terlahir kembali ke dunia ini. Mulai sekarang saya akan rajin jalan-jalan sendiri, biar lebih sehat”, ujarnya penuh semangat.
Saat ditanya apa rencananya setelah lulus SMA, Takemoto-san menjawab dengan yakin,”Saya ingin melanjutkan sekolah lagi, masuk ke perguruan tinggi. Kalau sampai saat ini saya masih mampu, kenapa tidak? Saya ingin belajar lebih banyak lagi dan menjadi orang yang berguna”.
Lalu muncul pertanyan berikutnya diajukan,”Apakah tidak terlalu tua, Takemoto-san?”
“Terlalu tua untuk belajar? Saya rasa tidak. Saya masih muda kok, baru 64 tahun” :)
-------------------------------
*Terinspirasi oleh siaran televisi NHK yang kebetulan menayangkan kisah nyata perjuangan Takemoto-san*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H