Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ini Alasanku Menggunakan KAI Commuter

4 September 2023   21:48 Diperbarui: 4 September 2023   21:55 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Bersih bangat keretanya, gak kalah dengan MRT di Singapore. Keren!"

Demikian respons seorang teman, ketika saya mempublikasikan perjalanan menggunakan KAI Commuter dari Cikarang menuju Jakarta melalui media sosial.

Ada juga teman lainnya yang menimpali kalau keretanya nyaman bangat.

Memang terlihat KAI Commuter yang sedang saya tumpangi saat itu tidak terlalu ramai pengunjung.

Menggunakan moda transportasi KAI Commuter bagi saya memang bukan karena tidak ada pilihan, sebab ada banyak moda transportasi yang bisa saya gunakan kalau sedang melakukan perjalanan dari Cikarang ke Jakarta.

Bahkan dari perumahan tempat tinggal saya, tidak jauh dari rumah, ada juga bis eksklusif yang nyaman, dan terjadwal setiap saat.

Tetapi itu cukup memberikan berbagai pengalaman tidak menyenangkan. Sekali lagi, bukan karena bisnya yang tidak aman dan nyaman, tetapi perjalanan yang tidak terprediksi.

Setidaknya ada beberapa cerita keterlambatan yang pernah saya alami karena menggunakan bis dari perumahan.

Pertama, ketika saya mendapat kesempatan untuk berbuka puasa bersama dengan Presiden Joko Widodo, serta dapat menyaksikan langsung acara launching "Making Indonesia 4.0".

Sebenarnya, saya sudah menyediakan waktu yang cukup panjang (sekitar empat jam) untuk menempuh perjalanan sekitar 51 kilometer dari Cikarang menuju Jakarta. Tetapi macet di jalan tidak terduga saat itu.

Padahal biasanya, untuk menempuh jarak yang demikian hanya butuh sekitar dua jam atau lebih sedikit.

Alhasil, setibanya di lokasi, saya dinyatakan terlambat. Akhirnya, saya sempat tidak diijinkan masuk oleh paspampres. Baru setelah selesai satu sesi kegiatan, saya baru dijiinkan masuk untuk mengikuti sesi kegiatan selanjutnya.

Sedih? Pasti dong!

Saya sudah meluangkan waktu yang cukup, tetapi kemacetan jalanan tidak mendukung, mengakibatkan saya terlambat. Seolah-olah saya tidak disiplin dengan waktu.

Kedua, ketika akan menerima penghargaan menulis dari Kompasiana dan Bank Indonesia. Sama ceritanya dengan yang di atas, saya sudah menyiapkan waktu yang cukup, tetapi tetap juga terlambat di lokasi.

Rasanya malu, seperti tidak menghargai kegiatan yang sangat penting itu saja.

Dua pengalaman itu, akhirnya membuatku lebih sering memilih moda transportasi KAI Commuter dari Cikarang ke Jakarta. Terutama kegiatan yang membutuhkan ketepatan hadir di lokasi.

Dari berbagai pengalaman, maka ada beberapa alasan mengapa saya memilih moda transportasi KAI Commuter.

Pertama, saya dapat menentukan waktu keberangkatan dengan tepat, karena sudah ada jadwal tetap KAI Commuter dari Cikarang ke Jakarta.

Belum lagi dengan adanya aplikasi, memudahkan penumpang untuk memantau jadwal KAI Commuter dari smartphone.

Dengan demikian, kecil kemungkinan bisa terlambat kalau ada kegiatan di Jakarta, mengingat KAI Commuter itu sendiri tidak ada kata macet alias minim sekali rintangan. Jadi perjalanan pasti akan lebih cepat dibandingkan menggunakan moda bis.

Kedua, biaya naik KAI Commuter itu sangat murah dan mudah. Jauh lebih hemat dibandingkan kalau saya menggunakan bis, atau membawa kendaraan pribadi ke Jakarta.

Ketiga, naik KAI Commuter itu aman dan nyaman. Tentu berbeda sekali dengan kereta zaman dulu sebelum bertransformasi.

Kalau dulu di benak saya, moda transportasi kereta itu terkesan dengan moda transportasi yang kurang manusiawi.  Penumpang berjubel sampai di atap. Belum lagi di dalam kereta apinya kurang nyaman karena panas dan terkesan kumuh.

Sekarang? Berbeda.

Walaupun di dalam KAI Commuter berdesakan dan padat, tetapi masih tetap terasa nyaman karena adanya penggunaan AC yang maksimal dan CCTV pun ada di mana-mana, sehingga lingkungan dan di dalam gerbongnya tergolong aman dan terpantau.

Itulah beberapa alasan saya lebih senang memilih moda transportasi KAI Commuter. Perjalanan lebih cepat, murah, aman, dan nyaman.

Bahkan anak dan istri saya pun sangat senang menggunakan moda transportasi KAI Commuter. Mereka pun lebih memilih moda transportasi KAI Commuter untuk mengantisipasi berbagai tangtangan kemacetan.

Ini bahkan lebih unik lagi. Menurut hemat saya, KAI Commuter itu ternyata penuh inspirasi.

Barangkali sahabat pembaca pernah mendengar atau membaca quote dari Mehmet Murat Ildan.

"Jadilah seperti kereta; pergi dalam hujan, pergi di bawah sinar matahari, pergi dalam badai, pergi dalam terowongan-terowongan gelap! Jadilah seperti kereta; berkonsentrasi pada jalanmu dan pergi tanpa ragu-ragu!"

Kereta memang tidak seperti kita, mahluk hidup, tetapi kereta telah berjasa banyak bagi kita.

Kereta akan terus berjalan, pergi, walau dalam kondisi apa pun. Kondisi tidak akan membuatnya berhenti. Kereta hanya akan berhenti, ketika hendak "beristirahat" untuk mempersiapkan diri dan  merencanakan perjalanan berikutnya.

Bagaimana dengan kehidupan kita?  

Ketika dalam kondisi tertentu, adakalanya membuat kita berhenti. Misalnya, karena kegagalan, kesedihan, ejekan atau hinaan orang lain, dan masih banyak lagi.

Bahkan terkadang bukan saja membuat berhenti, tetapi ada yang sampai mengangkat bendera putih alias menyerah.

Karena itu, Mehmet Murat Ildan mengatakan, "Jadilah seperti kereta; berkonsentrasi pada jalanmu dan pergi tanpa ragu-ragu!"

Bukankah ini menjadi sesuatu yang menginspirasi?

Apalagi KAI Commuter itu telah menjadi saksi bisu dari jutaan penumpang yang pernah bersamanya.

Seandainya KAI Commuter bicara, maka ia menceritakan banyak hal suka duka dari setiap pengunjung. Baik itu penumpang tua atau muda. Laki-laki atau perempuan.

Inilah ceritaku tentang KAI Commuter, mana ceritamu?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun